Padang (ANTARA) -
Lapau-lapau (kedai) di seluruh penjuru Sumatera Barat buncah dibakar gairah pada Jumat 12 Agustus 2022, seakan tidak sabar menunggu penampilan Tim Nasional U16 Indonesia yang melakoni laga final Piala AFF kontra Timnas U16 Vietnam.
 
Gairah tahun ini terasa begitu kental. Jauh berlebih dari tahun-tahun sebelumnya. Tersulut rasa nasionalisme tentu saja. Tapi faktor yang paling membuat dada masyarakat Sumbar berdebar adalah daftar 28 pemain yang diboyong coach Bima Sakti ke Piala AFF 2022.
 
Ada dua nama anak muda luar biasa asal provinsi ini yang ikut menumpahkan segala kemampuan untuk mengharumkan nama bangsa: Nabil Asyura dan Ikram AlGiffari Putra.
 
Dua anak muda itu mengisi posisi berbeda tetapi sama-sama krusial di Timnas Indonesia U16. Nabil dipercaya sebagai striker yang bertugas menggedor gawang lawan, sementara Ikram diamanahi untuk menjaga gawang agar tidak dibobol tim lawan.
 
Pesona apik yang ditunjukkan Nabil Asyura saat mencetak hattrick kala menggilas Singapura 9 gol tanpa balas membuat asa masyarakat Sumbar melambung tinggi. Apalagi dalam pertemuan di putaran grup, Nabil menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Vietnam dengan gol pada menit ke-54.
 
Maka amat wajar bila dalam partai final yang kembali mempertemukan Indonesia vs Vietnam, masyarakat Sumatera Barat berharap Nabil akan kembali menjebol gawang lawan.
 
Malam itu sorak-sorai mengisi lapau-lapau. Tiapkali Timnas Indonesia membangun serangan teriakan histeris seakan memecah lapau. Apalagi saat Nabil memegang bola. Sungguh malam yang tidak terlupakan.
 
Di pinggir lapangan, Ikram bersama sejumlah rekan yang diplot sebagai cadangan tidak kalah tegang. Dukungan semangat terus dialirkan untuk menyokong performa tim yang terus menekan sejak menit pertama.
 
Coach Bima Sakti sebenarnya telah mendapuk Ikram Al Ghiffari sebagai kiper utama. Pemain kelahiran 6 Juni 2006 itu memiliki kelebihan dari segi postur dengan tinggi mencapai 182 cm. Namun menjelang pertandingan kondisinya masih belum prima karena sebelumnya terjangkit cacar sehingga penjagaan mistar gawang dipercayakan kepada Andrika Fathir.
 
Malam itu Nabil memang gagal menambah pundi gol. Kemenangan Garuda Muda dipastikan oleh sepakan melengkung Kafiatur Rizky. Namun empat gol yang dilesakkan Nabil, cukup untuk membuat namanya dikenal seantero Asia Tenggara.
 
 
Baca juga: Indonesia juara Piala AFF U-16 2022
Baca juga: Pemerintah-PSSI proyeksikan timnas U-16 untuk SEA Games 2025-2027
 
Selanjutnya: Sempat tidak terpanggil di awal TC Timnas U16
 

Tidak terpanggil 
 
Bakat Nabil untuk membobol gawang lawan memang tidak bisa dipungkiri. Sejak masih menimba ilmu di SSB Arafah Payakumbuh, Sumatera Barat intuisinya untuk mencetak gol sudah terlihat hingga direkrut oleh Gasliko untuk mengarungi Piala Soeratin U15 tahun 2022.
 
Meskipun Gasliko harus terhenti karena kalah 1-0 dari PSP Padang pada laga final Piala Soeratin Zona Sumatera Barat, penampilan Nabil berhasil menarik minat Kepala UPTD Pusat Pendidikan dan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumbar Rafli Effendi yang kemudian memboyongnya ke PPLP.
 
Nabil yang sebelumnya sekolah di SMA 3 Payakumbuh dipindahkan ke SMA 4 Sumbar yang berada di komplek PPLP. Pada kesempatan yang sama Nabil juga langsung memperkuat PSP Padang dalam putaran final Piala Soeratin U15.
 
Bersama PSP Padang, kemampuan Nabil makin terasah. Ia mampu melesakkan 9 gol pada putaran final dan membawa PSP menjadi juara III Piala Soeratin U15 tahun 2022. Jumlah gol yang hampir dua digit itu menorehkan namanya sebagai salah satu top skorer dalam sejarah Piala Soeratin.
 
Piala Soeratin itu pula yang menjadi titik balik karir sepakbola pengagum Neymar dan Riko Simanjuntak itu. Coach Bima Sakti tertarik pada kemampuan Nabil yang memiliki tinggi 176 cm itu sehingga terpanggil mengikuti seleksi untuk Timnas U16 bersama Ikram dan atlet berbakat Sumbar lainnya, Fabio.
 
Namun saat TC Timnas U16 di Yogyakarta dimulai 11 Juli 2022, nama Nabil tidak masuk dalam 30 orang yang dipanggil oleh coach Bima Sakti. Satu-satunya pemain asal Sumbar yang dipanggil adalah Ikram AlGhiffari yang berposisi sebagai kiper.
 
Nabil tidak patah arang. Ia berlatih makin keras di PPLP Sumbar sambil berharap keberuntungannya akan datang. Harapan itu akhirnya terpenuhi. Satu minggu setelah TC di Yogyakarta berjalan, undangan bagi Nabil untuk bergabung datang ke Padang.
 
Putra dari pasangan Bismianto dan Martaliza itu melonjak kegirangan. Dalam hati ia bertekad untuk memanfaatkan peluang itu sebaik-baiknya. Tekad itu terlihat dari empat gol yang disarangkannya selama perhelatan Piala AFF U16 tahun 2022. Tiga gol ke gawang Singapura dan satu gol ke gawang Vietnam pada fase grup.

 
Baca juga: PSSI isyaratkan Bima Sakti tetap latih timnas U-16
Baca juga: Pelatih Vietnam sanjung "guard of honor" Indonesia di final AFF U-16


 
Selanjutnya: bercita-cita menjadi polisi
 
 
Bercita-cita menjadi polisi
 
Ditemui ANTARA di Istana Gubernur Sumbar, Jumat (19/8), Nabil Asyura menyampaikan keinginannya untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi polisi.
 
Cita-cita itu tidak lantas mematikan karirnya sebagai pemain bola. Di Indonesia, anggota Polri atau TNI masih memiliki kesempatan untuk meniti karir profesional di bidang olahraga. Selama mendapatkan izin dari komandan satuan, personel Polri tetap bisa meraih prestasi pribadi.
 
Apalagi prestasi anggota Polri juga akan mengharumkan nama kesatuan. Ditambah lagi di ajang sepak bola profesional, Polri memiliki kesebelasan sendiri, Bhayangkara FC.
 
Hal senada disampaikan oleh Ikram AlGhiffari. Putra Pesisir Selatan pengagum Alisson Becker dan Teja Paku Alam itu juga bercita-cita menjadi polisi. Secara postur, Ikram jelas memenuhi syarat dengan tinggi 182 cm. Sebagai atlet staminanya juga sudah pasti terjaga dengan baik.
 
Sistem pembelajaran yang disiplin di PPLP juga menunjang untuk hal itu. Pelatih Kepala Cabang Sepakbola PPLP Sumbar, Dedi Umar mengatakan atlet sepakbola adalah atlet yang harus memiliki kemampuan untuk berfikir dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hitungan detik.
 
Tanpa kemampuan itu, atlet sepakbola tidak akan bisa berkembang. Karena itu khusus untuk cabang sepakbola, pola pelatihan dilakukan untuk mengasah kemampuan tersebut yang secara otomatis akan membangun karakter dan kepribadian yang baik dari atlet.
 
Di sisi lain Kepala UPTD PPLP Sumbar, Rafli Effendi mengungkap Nabil dan Ikram masih memiliki opsi lain jika tidak bisa masuk kepolisian. Saat ini Universitas Andalas (Unand) juga memberikan kesempatan pada atlet berprestasi untuk bisa kuliah tanpa tes. Syarat yang diminta adalah banyaknya piagam penghargaan. Makin berprestasi, makin mudah untuk kuliah.
 
Universitas Negeri Padang (UNP) sudah lebih dahulu menerapkan sistem penerimaan mahasiswa jalur prestasi bagi atlet itu sehingga stigma atlet unggul dalam prestasi tapi lemah dalam pendidikan tidak lagi relevan.


Baca juga: PSSI pertimbangkan gelar TC timnas U-16 di luar negeri
Baca juga: Indonesia fokus ke Kualifikasi Piala Asia U-17 seusai juarai AFF U-16
 
Selanjutnya: dukungan dari pemerintah
 

Dukungan dari pemerintah
 
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengapresiasi prestasi yang membanggakan dari Nabil dan Ikram serta atlet lain di Sumatera Barat.
 
 
Nabil Asyura dan Ikram AlGfiffari bertemu dan mendapat dukungan Gubernur Sumbar, Mahyeldi. (ANTARA/Miko Elfisha)
 
Ia mengatakan pemerintah daerah mendukung penuh generasi muda untuk bisa meraih prestasi di berbagai bidang termasuk olahraga.
 
Saat ini Dinas Pendidikan Sumbar menurutnya tengah merancang sistem boarding khusus untuk siswa kelas XII SMA sederajat. Dengan sistem itu, siswa akan "mondok" di asrama yang telah disediakan. Selain untuk memacu prestasi akademik, melalui sistem itu siswa akan diarahkan untuk mengasah bakat bidang olahraga dan seni budaya pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
 
Siswa yang suka olahraga akan diarahkan pada cabang yang diminati, siswa yang berminat seni budaya juga akan difasilitasi oleh sekolah.
 
Agar sistem itu dapat berjalan, sarana dan prasarana sekolah akan terus ditingkatkan sehingga dapat mendukung mencapai target yang diharapkan.
 
Selain itu ia juga memberikan dukungan penuh bagi pengembangan PPLP Sumbar yang saat ini membina 12 cabang olahraga guna mencetak atlet berprestasi.
 
Saat ini PPLP membina 137 orang atlet dari 12 cabang olahraga. Khusus untuk sepak bola ada 22 atlet yang dibina menggunakan APBN.
 
"Kalau bisa jumlah atlet yang dibina bisa ditambah. Nanti pendanaannya bisa dialokasikan dari APBD," ujarnya.
 
Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak atlet berprestasi yang dicetak di PPLP dan bisa mengharumkan nama daerah dan nama negara.


Baca juga: Presiden Jokowi beri bonus Rp1 miliar untuk timnas U-16
Baca juga: Ketum PSSI berharap Indonesia masuk lima besar Piala Asia U-17

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022