Jakarta (ANTARA) - Perusahaan spyware Israel NSO Group mengatakan pada hari Minggu (21/8) waktu setempat bahwa CEO-nya Shalev Hulio mengundurkan diri.

Dikutip dari Reuters, Senin, Chief Operating Officer (COO) Yaron Shohat telah ditunjuk untuk mengawasi reorganisasi perusahaan sebelum penggantinya diumumkan.

Seorang sumber di perusahaan mengkonfirmasi bahwa sekitar 100 karyawan juga akan diberhentikan sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan, dan Shohat akan memimpin perusahaan sampai dewan menunjuk CEO baru.

Perusahaan spyware, yang membuat perangkat lunak Pegasus, telah menghadapi tindakan hukum setelah tuduhan bahwa alatnya disalahgunakan oleh pemerintah dan lembaga lain untuk meretas ponsel.

NSO mengatakan teknologinya dimaksudkan untuk membantu menangkap teroris, pedofil, dan penjahat kelas kakap, kemudian dijual kepada klien pemerintah yang "diperiksa dan sah", meskipun tetap merahasiakan daftar kliennya.

"Produk perusahaan tetap diminati oleh pemerintah dan lembaga penegak hukum karena teknologi mutakhir dan kemampuannya yang telah terbukti untuk membantu para pelanggan ini dalam memerangi kejahatan dan teror," kata Shohat dalam sebuah pernyataan.

"NSO akan memastikan bahwa teknologi terobosan perusahaan digunakan untuk tujuan yang benar dan layak," tambahnya.

Baca juga: Apple peringatkan aktivis Thailand soal serangan di iPhone

Baca juga: Apple gugat pembuat spyware NSO Group

Baca juga: NSO akan dukung aturan "spyware" internasional

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022