Jakarta (ANTARA) - Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengevaluasi jalur mandiri pada penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) .

“Kami akan mendorong agar Kemendikbudristek dan juga LLDikti untuk menyampaikan lebih giat lagi atau mengevaluasi jalur mandiri pada penerimaan mahasiswa baru di PTN,” ujar Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Putra Nababan, di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemendikbudristek: Rektor tidak bermain pada penerimaan mahasiswa

Dia menambahkan jalur mandiri merupakan upaya terakhir bagi calon mahasiswa baru untuk masuk ke PTN, setelah jalur SNMPTN dan SBMPTN.

Oleh karena itu, Putra mendesak agar proses jalur masuk mandiri tersebut dilakukan secara transparan.

“Mulai dari apa saja syaratnya, bagaimana seleksinya, hasilnya, hingga biayanya diumumkan secara transparan. Sehingga, jika ada kongkalikong pada penerimaan jalur mandiri ini bisa ketahuan. Tidak ada lagi di bawah tangan ataupun di bawah meja, semuanya harus dilakukan secara transparan,” kata dia.

Putra mengaku prihatin dengan kasus dugaan korupsi yang membelit Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) Prof Dr Karomani dan sejumlah jajarannya. Penangkapan oleh KPK tersebut diduga terkait suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

“Saya super prihatin dengan kondisi ini. Apalagi, Indonesia baru merayakan 77 tahun Indonesia Merdeka. Seharusnya seorang pimpinan perguruan tinggi menunjukkan keberadabannya. Tindakan mereka merusak dan meruntuhkan rasa keadilan masyarakat,” ucapnya. 

Baca juga: KPK beri rekomendasi perbaikan penerimaan mahasiswa jalur mandiri

Baca juga: Muhammadiyah sesalkan tindakan suap yang dilakukan Rektor Unila


Akibat perbuatan oknum tersebut, lanjutnya, imajinasi anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri terlukai.

Putra juga meminta agar kejadian yang mencoreng dunia pendidikan tersebut segera diungkap tuntas ke publik.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022