Forum membahas kebutuhan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan global
Bali (ANTARA) - Forum G20 Bidang Kesehatan yang tengah berlangsung di Nusa Dua Bali membahas tentang perlunya misi berkelanjutan 100 hari awal tanggap darurat bantuan saat terjadi pandemi di masa depan.

"100 hari awal tanggap darurat ini meliputi kebutuhan-kebutuhan untuk menghindari duplikasi pekerjaan melalui koordinasi yang efektif," kata Chair 3rd Health Working Group (HWG) Rizka Andalusia dalam sesi konferensi pers 3rd HWG di Nusa Dua Bali, Selasa.

Rizka yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI itu mengatakan G20 bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara berpendapatan rendah harus memainkan peran utama dalam mendorong perluasan pusat manufaktur dan penelitian global.

Agenda 3rd HWG yang dihadiri langsung oleh sepuluh delegasi G20 kesehatan dan sisanya hadir secara online itu juga menyebut bahwa sektor swasta memiliki peran sentral untuk berinvestasi dan memfasilitasi transfer teknologi, kata Rizka menambahkan.

Baca juga: Menkes: Tat Twam Asi filosofi kebersamaan hadapi pandemi masa depan

Baca juga: Menkes: 3rd HWG bangun sistem kesehatan global yang lebih adil


"Forum juga membahas kebutuhan untuk mengeksplorasi mekanisme pembiayaan global baru untuk memfasilitasi perluasan manufaktur dan pusat penelitian," katanya.

Forum tersebut juga membahas perlunya negara-negara meningkatkan kapasitas sistem dan tenaga kerja secara berkelanjutan, khususnya di industri biomanufaktur.

"Setelah kami mengadakan pertemuan hari ini di kelompok kerja kesehatan ketiga, kami masih terus berdiskusi dalam dua kali kegiatan secara virtual atau pertemuan, menjelang pertemuan kedua Menteri Kesehatan pada akhir Oktober 2022," katanya.

Baca juga: Jubir: 3rd HWG bahas isu resistensi antibiotik

Baca juga: Menkes: Pandemi tak selesai tanpa pemerataan riset dan manufaktur

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022