Bapak saya memberi nasihat-nasihat agar mengelola dan mengembangkan bisnis keluarga ini
Jakarta (ANTARA) - Kelompok usaha 4848 Group akan tetap fokus melanjutkan transformasi bisnis yang sudah dilakukan sejak 2004 karena manajemen melihat usaha jasa transportasi ke depannya akan mengalami banyak tantangan baik dari sisi regulasi, kondisi usaha, kemacetan dan juga persaingan global.

"Sejak awal kami mempelajari pola shuttle service sangat memberatkan operator angkutan, sehingga terbukti perusahaan shuttle ini sudah cukup lama gulung tikar,” kata CEO/Presiden Direktur 4848 Group, Dadan Pahlawan Irawan di Jakarta, Selasa.

Dadan mengatakan 4848 Group merupakan jenis bisnis keluarga. Di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia, bisnis keluarga terbukti menjadi mesin pertumbuhan bagi perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan memainkan peran kunci di dalam perekonomian.

Pada tahun 2010, fenomena lahirnya Uber di beberapa negara maju pun tidak terbendung. Sehingga pada tahun 2014, 4848 telah merancang ulang usahanya dari bisnis transportasi menjadi fokus kepada bidang logistik.

Perusahaan juga telah melakukan konsolidasi ke dalam dimana usaha-usaha 4848 lainnya yang telah dirintis sebelumnya pada tahun 2004 sudah dapat melahirkan usaha- usaha yang cukup mapan untuk menjadi penopang 4848 Transportasi menjadi 4848 Group.

Menurut Dadan Irawan, sejumlah universitas negeri terkemuka di Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi tertarik dengan transformasi bisnis yang dilakukan 4848 dan telah mengundang Dadan untuk berbagi keberhasilannya membawa 4848 ke pentas dunia.

“Saya diundang untuk berbicara di Universitas Texas, Arlington, dan Clayton States University, Atlanta, pada Oktober nanti,” kata Dadan.

Ia mengakui bahwa masih banyak orang/pihak yang belum mengetahui perkembangan terkini 4848 yang mengalami transformasi dari sebuah operator penyedia jasa transportasi ulang-alik Jakarta-Bandung-Jakarta, menjadi perusahaan Indonesia yang melebarkan sayapnya ke mancanegara.

Adalah Irawan Sarpingi, sang pendiri, pernah berpesan kepada Dadan sebagai CEO/Presiden Direktur 4848 Group saat ini, agar menjaga nama dan mengembangkan bisnis untuk membantu masyarakat.

“Bapak saya memberi nasihat-nasihat agar mengelola dan mengembangkan bisnis keluarga ini,” kata Dadan yang pernah menimba ilmu di AS.

Dengan tekad kuat dari sunset company untuk menghadapi era globalisasi, Dadan sebagai “sopir baru” mampu memperbaiki perusahaan antara lain di bidang sistem manajemen, jejaring, kerja sama dan kapital. Saat ini, 4848 Group telah menjadi sebuah perusahaan keluarga yang modern.

Selain di Indonesia, 4848 Group memiliki usaha di sejumlah negara lain seperti di Singapura, Malaysia, Dubai (UAE), Saudi Arabia dan Amerika Serikat. Usaha-usaha lain yang digeluti 4848 Group mencakup IT kebandaraan, umroh/haji, properti, kontraktor pengerukan, konsultan bisnis, penyewaan kapal, perkebunan dan pertanian.

4848 Group pertama kali didirikan pada 4 Agustus 1959 oleh Irawan Sarpingi, seorang putra Jawa Barat kelahiran Tasikmalaya. Dimulai dengan layanan taksi dalam kota dan jasa ekspedisi, operator ini menjadi cikal bakal perusahaan taksi di Indonesia. Nama 4848 berasal dari saat pendirian perusahaan itu dimana Taksi 4848 pernah berjaya di era tahun 1960-1990-an.

Baca juga: Dadan Irawan bawa 4848 Group ke mancanegara
Baca juga: Pemilik 4848 Group ungkap keberhasilan bisnis keluarga di London
Baca juga: Pengusaha RI bahas kemitraan bisnis di Sarajevo Business Forum 2022

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022