Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, untuk membangun kembali Nias membutuhkan dana 1 miliar dolar AS. "Jumlah kerugian akibat tsunami dan gempa di Nias diperkirakan 400 juta dolar AS, ternyata biaya untuk membangun kembali membutuhkan dana 1 miliar dolar AS," kata Kuntoro, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bantuan dana yang telah dijanjikan hingga kini baru mencapai 150 juta dolar AS dari Pemerintah dan 85 dolar AS juta dari Donor maupun NGO, sehingga Nias masih banyak membutuhkan uluran tangan. Karena itu BRR terus berupaya dan berkoordinasi secara erat dengan Pemerintah Daerah, lembaga-lembaga internasional, NGO dan masyarakat dalam membangun kembali Nias menjadi lebih baik, katanya. Kuntoro mengatakan, masih banyak tantangan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Nias. Kondisi di Nias baik dalam segi infrastruktur, taraf kehidupan, kesehatan dan pendidikan sebelum tsunami dan gempa bumi secara umum berada di bawah rata-rata daerah lainnya di Indonesia. Lokasinya yang terpencil membuat bantuan sulit dicapai sebab kebanyakan organisasi kemanusiaan berbasis di Banda Aceh atau Medan. Dengan kondisi tersebut, masyarakat masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan meski fase tanggap darurat telah berakhir. Upaya-upaya konkret dalam menggerakkan roda perekonomian telah dilakukan, antara lain sembilan pasar dan 88 warung makan telah dibangun, pemberian berupa bantuan micro-financing terhadap usaha kecil menengah, 6 oven pembuat batu bata, program-program keterampilan, 600 peralatan perikanan dan 300 kapal nelayan, 60 mesin penggiling padi, 6 pompa air, 8 traktor tangan, serta proyek-proyek irigasi untuk merehabilitasi tanah garapan. Dalam sektor pendidikan antara lain 12 sekolah permanen dan 9 sekolah pre-fabrikasi telah dibangun sedangkan 98 lainnya dalam tahap konstruksi, selain itu, terdapat bantuan-bantuan dalam bentuk peralatan dan perlengkapan sekolah oleh berbagai unsur. Selanjutnya dalam sektor kesehatan, Rumah Sakit Gunung Sitoli telah direvitalisasi, 16.000 anak-anak telah menjalani imunisasi cacar air, dan suplemen gizi terus diberikan kepada anak-anak. Kedepan, BRR juga akan membangun kembali 115 rumah ibadah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006