Lubukbasung (ANTARA) -
Sebanyak empat ekor ternak jenis kerbau dan dua ekor anjing milik warga Jorong Aia Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diduga diserang harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan satwa dilindungi itu juga masih berkeliaran di daerah tersebut.
 
Camat Matur, Subhan di Lubukbasung, Kamis mengatakan, kerbau dengan usia tiga tahun dan satu tahun yang diserang satwa dilindungi itu milik Basri Sutan Marajo (50).
 
"Dua anak kerbau itu dimangsa pada Sabtu (20/8), sehingga mengalami luka pada bagian kaki kiri dan telah mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan hewan," katanya.

Baca juga: Harimau Sumatera serang ternak warga Agam
 
Ia mengatakan, satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu juga menyerang dua ekor anjing milik Ap (25) dan Eri (30).
 
Akibatnya, dua ekor anjing itu mati di lokasi kejadian dan di tempat tersebut ditemukan jejak kaki harimau tersebut.
 
"Jejak kaki harimau berada di sekitar permukiman warga dan masyarakat ketakutan diserang harimau tersebut," katanya.

Baca juga: Harimau sumatera pemangsa ternak sapi ditangani BBKSDA Riau
 
Ia menambahkan, harimau sumatera itu juga mengeluarkan suara mengaum pada Kamis (25/8) pagi, sehingga warga tidak berani melakukan aktivitas ke kebun.
 
Dengan kondisi itu, ia telah melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, agar segera menangani konflik manusia dengan satwa liar ini.
 
"Saya telah melaporkan kejadian ini ke BKSDA Sumbar dan berharap segera ditangani agar tidak ada korban," katanya.

Baca juga: Seekor harimau Sumatra masuk kampung di Solok Selatan
 
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak keluar rumah sendirian pada malam hari, mengandangkan ternak dan lainnya.
 
Imbauan itu langsung disampaikan saat ia mengunjungi lokasi ternak warga diserang harimau itu, Kamis (25/8) siang.

Baca juga: BKSDA: Harimau pemangsa sapi masih berkeliaran di Mukomuko
 
Sementara Wali Jorong Aia Taganang, Mustahidus Syahri menambahkan warga telah mengandangkan ternak mereka dekat rumahnya.
 
"Biasanya warga mengembalakan ternaknya di kebun pada malam hari dan sekarang sudah dibawa ke sekitar rumahnya," katanya.

Baca juga: Warga: Tiga ekor harimau berkeliaran di Palupuah Agam
 
Ia mengakui, jejak kaki harimau sumatera pernah ditemukan warga pada Maret 2022 dan tidak menyerang ternak.
 
Namun kejadian menyerang ternak warga ini pertama di daerah itu dan mungkin akibat hal lain, seperti hilangnya habitat satwa tersebut.
 
"Serangan harimau sumatera ini kejadian pertama dan sebelumnya hanya ditemukan jejak kakinya saja," katanya.

Baca juga: BKSDA: Harimau sumatra berkeliaran di perkebunan di Aceh Timur
Baca juga: Diamankan BKSDA, dua harimau berkeliaran di permukiman warga Solok

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022