Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mewisuda para wirausaha belia lulusan program pengembangan kewirausahaan di 10 SMK di Yogyakarta, Jumat.

"Saya berharap program ini bisa berjalan berkelanjutan dengan terus meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia Industri. Saya yakin ke depan akan tumbuh sentra-sentra wirausaha muda yang dapat membuka lapangan kerja baru," ujar Sultan usai mewisuda para wirausaha belia.

Sebanyak 52 wirausaha belia yang diwisuda merupakan peserta program kewirausahaan dengan nama "Gerakan Momenku Siap Berkemas" atau Model Manajemen Kelompok Usaha Siswa Partisipasi Berantas Kemiskinan Masyarakat yang pada 2021 diuji coba di 10 SMK di DIY.

Beberapa di antara mereka memiliki omzet usaha mulai dari Rp4 juta per bulan hingga Rp1 miliar per bulan.

"Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan semoga ini menjadi langkah awal kegiatan 'Gerakan Momenku Siap Berkemas'," kata Sultan.

Ia mengatakan pembekalan keterampilan berwirausaha perlu diberikan kepada para siswa SMK karena minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia.

Kebijakan pemerintah tentang SMK Pusat Keunggulan (PK), menurut Sultan, hingga kini belum banyak memberikan dampak positif terhadap penyerapan lulusan di dunia kerja.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi masih belum bisa menyerap setiap angkatan kerja yang dihasilkan dari pendidikan sehingga perlu pemberian keterampilan kewirausahaan selain kompetensi utama sesuai dengan jurusan siswa," kata dia.

Karena itu, Gubernur DIY berharap "Gerakan Momenku Siap Berkemas" yang merupakan hasil kolaborasi guru sekolah, dunia usaha, dan dunia industri dapat menjadi solusi atas persoalan lapangan kerja tersebut.

"Potensi intrepeneur sesorang selain ada pada setiap individu dapat pula dibentuk melalui pembelajaran secara terpadu antara training dan praktik, maupun model pemberian bantuan permodalan dalam rangka pengembangan inkubasi wirausaha sejak dini, dimulai dari bangku sekolah SMK," kata Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya menambahkan Program Gerakan Momenku Siap Berkemas diharapkan mempu menekan tingkat kemiskinan di DIY yang menempati posisi tertinggi di atas rata-rata nasional.

"Program ini terinsipirasi karena banyak lulusan SMK yang belum atau tidak terserao di dunia kerja," ujar Didik.

Salah seorang wisudawan, Valensi Surya Permana (18) menuturkan dengan menjalankan usaha bebek frozen yang dirintis sejak awal Pandemi COVID-19, kini ia telah mampu meraup omzet hingga Rp1 miliar per bulan.

Selain di lingkup DIY, kata Valen, pasar produk usaha kulinernya tersebut telah menjangkau sejumlah wilayah di luar Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan.

"Saat ini ada enam pekerja. Omzet kami tiap bulannya rata-rata lebih dari Rp100 juta. Namun memang kami pernah meraih omzet sampai Rp1 miliar sebulan," ujar lulusan SMK Bopkri 1 Yogyakarta ini.

Selain Valen yang sukses dengan usaha bebek frozen-nya, para wisudawan hasil dari pembinaan kegiatan kewirausahaan di 10 SMK di DIY pada 2021 memiliki bidang usaha yang beragam mulai dari kuliner, bahan pangan, kecantikan, hingga media online, dan gaming.

Baca juga: Menkop: wirausaha jadi pilihan strategis untuk milenial

Baca juga: Bank Jateng luncurkan kredit untuk wirausaha muda

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022