Baturaja (ANTARA) - Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), mendorong Pemkab OKU Selatan agar menyiapkan lahan untuk habitat gajah liar, sehingga memiliki tempat berkembang biak dan tidak mengganggu ketenteraman warga.

"Hal itu dilakukan mengingat gajah liar ini dilaporkan sering sekali masuk ke permukiman dan kebun warga karena habitat-nya terganggu," kata Pendiri JBI OKU, Hendra Setyawan di Baturaja, Jumat.

Baca juga: Lahan habitat gajah di Bengkulu berkurang hingga 6.358 hektare

Menurut Hendra, hutan Indonesia adalah rumah bagi satwa gajah liar yang sebagian besar sudah hilang fungsinya akibat banyaknya perambahan hutan secara ilegal.

Banyaknya perambahan hutan secara liar tersebut berdampak pada rusak-nya habitat gajah, sehingga hewan mamalia ini sering kali masuk ke perkebunan, bahkan permukiman penduduk di wilayah itu.

"Berdasarkan data, jumlah gajah di OKU Selatan yang tersebar di kawasan Suaka Marga Satwa, Gunung Raya dan Hutan Lindung Mekakau-Saka saat ini lebih dari 100 ekor," katanya.

Baca juga: 50 gajah di SM Padang Sugihan Kabupaten OKI selamat dari karhutla

Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah daerah setempat melakukan upaya pelestarian gajah liar dengan menyiapkan lahan untuk tempat habitat-nya.

Seperti kawasan hutan lindung atau lahan lainnya untuk dijadikan pusat konservasi satwa yang dilindungi, sehingga kawanan gajah liar dapat berkembang biak tanpa mengganggu ketenteraman warga.

Baca juga: Habitat gajah di Asia menyusut 67.000 kilometer persegi

Jejak Bumi Indonesia juga sangat mendukung upaya pelestarian Gajah Sumatera di OKU Selatan yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Palembang, TFCA dan BKSDA Provinsi Sumatera Selatan agar tetap lestari.

"Kami juga akan berupaya aktif dalam edukasi dan membangun kesadaran masyarakat di daerah Hutan Lindung Mekakau-Saka, SM Gunung Raya, Kabupaten OKU Selatan agar dapat bersama melestarikan kawasan hutan dan satwa-satwa yang dilindungi," ujarnya.

Baca juga: Ratusan hektare hutan habitat gajah di Bengkulu dirambah
Baca juga: Konsorsium Seblat ungkap dugaan jual beli hutan habitat gajah Bengkulu

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022