Jakarta (ANTARA) - Kamboja akan menerbitkan obligasi negara pertama senilai 300 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.827) pada September 2022 mendatang, menurut rilis berita dari Kementerian Perekonomian dan Keuangan Kamboja.

Nilai nominal satu obligasi adalah 1 juta riel Kamboja (100 riel Kamboja = Rp360), sebut rilis berita itu, seraya menambahkan bahwa periode jatuh tempo obligasi adalah satu tahun, tiga tahun, dan lima tahun.

Para investor akan menikmati pengurangan 50 persen dalam pemotongan pajak atas bunga yang diperoleh dari kepemilikan dan perdagangan obligasi negara, dan pembebasan pajak atas keuntungan modal dari pembelian dan perdagangan obligasi negara selama tiga tahun, menurut rilis berita tersebut.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perekonomian dan Keuangan Kamboja Aun Pornmoniroth mengatakan bahwa obligasi negara akan memungkinkan pemerintah untuk mengumpulkan dana untuk proyek-proyek pembangunan sosial-ekonomi.

Dia mengatakan bahwa obligasi tersebut akan menjadi instrumen keuangan baru bagi para investor institusional seperti bank, perusahaan asuransi, Dana Jaminan Sosial Nasional, dana pensiun, dan sebagainya.

Obligasi pemerintah itu diperkirakan akan populer untuk diperdagangkan di Bursa Efek Kamboja (Cambodia Securities Exchange/CSX) dan akan memberikan data acuan untuk perdagangan sekuritas perusahaan dan analisis keuangan seperti yang diterapkan di beberapa negara dengan sektor sekuritas yang maju.

Meluncurkan perdagangan pada tahun 2012, CSX merupakan sebuah perusahaan patungan (joint venture) antara pemerintah Kamboja yang memegang 55 persen saham dan Korean Exchange yang memiliki 45 persen sisanya.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022