Banda Aceh (ANTARA) - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi dua jenazah santri yang menjadi korban terseret arus saat mandi di Sungai Brayeuen, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar.

Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan korban atas nama Darazatul Aulia (17) dan Fakhrul Razi (20). Keduanya ditemukan di dua tempat terpisah pada Sabtu (27/8).

"Korban Darazatul ditemukan 1,5 kilometer dari titik terakhir terlihat di Sungai Brayeuen. Sedangkan korban Fakhrul Razi ditemukan di perairan Lhoknga, Aceh Besar, dengan jarak lima mil laut dari titik terakhir korban terlihat," kata Ibnu Haris Al Hussain.

Menurut Ibnu Harris Al Hussain, dengan ditemukannya kedua korban, maka semua atau empat korban terseret arus Sungai Brayeuen sudah dievakuasi. Semuanya ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.

Baca juga: Empat santri di Aceh Besar hilang terseret arus saat mandi di sungai

Sebelumnya, dua santri korban terseret arus ditemukan Sabtu (26/8). Keduanya yakni Ahmadal Hadi (17) dan Reza (18). Keduanya ditemukan dengan jarak 1,5 kilometer dari titik terakhir terlihat arah ke muara sungai.

Keempat korban merupakan santri di sebuah dayah di Kabupaten Aceh Besar. Korban Darazatul Aulia berasal dari Rumoh Panjang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kemudian, Ahmadal Hadi (17), berasal dari Lam Hasan, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Reza asal Pungei, Kota Banda Aceh, serta Fakhrul Razi, warga negara Malaysia.

Para korban bersama sejumlah teman-teman santrinya mandi di Sungai Brayeuen di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (25/8) sekira pukul 13.00 WIB.

Saat mereka mandi sungai, kata Ibnu Harris Al Hussain, tiba-tiba terjadi air bah dengan arus sungai yang deras. Saat ini, cuaca di sekitar sungai sedang terjadi hujan lebat. Akibatnya, lima santri terseret arus sungai tersebut.

Dari lima santri terseret arus sungai tersebut, seorang di antaranya diselamatkan warga yang berada di lokasi wisata tersebut. Sedangkan keempat hilang terbawa arus sungai. Keempat korban akhirnya ditemukan meninggal dunia.

"Pencarian menggunakan dua perahu karet serta dengan menyisir daerah aliran sungai. Pencarian juga melibatkan Polri dan TNI serta masyarakat setempat. Dengan ditemukan semua korban, maka operasi SAR ditutup. Semua personel dikembalikan ke instansi masing-masing," kata Ibnu Harris Al Hussain.

Baca juga: 11 awak kapal bermuatan semen tenggelam di selat Makassar masih dicari
Baca juga: BPBK: Pencarian nelayan di Aceh Jaya terkendala cuaca

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022