Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan dua jembatan penghubung antardesa di kabupaten itu putus diterjang banjir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Lhokseumawe, Sabtu, mengatakan banjir terjadi akibat hujan deras mengguyur Kabupaten Aceh Utara sejak dua hari terakhir.

"Dua jembatan tersebut berkonstruksi kayu. Keduanya berada di Desa Bukit Linteung, Kecamatan Langkahan dan Desa Alue Leuhob, Kecamatan Cot Girek," kata Mulyadi.

Menurut Mulyadi, rusaknya jembatan tersebut menyebabkan akses masyarakat ke sejumlah desa di wilayah itu terputus. Meski demikian tidak ada warga yang terisolasi karena masih dapat melalui jalan alternatif lainnya.

Baca juga: Belasan desa di Aceh Utara terendam banjir

Baca juga: BPBA: Dua kecamatan di Aceh Utara terendam banjir 2.243 jiwa terdampak


Mulyadi menyebutkan hujan lebat sejak Kamis (25/8) malam juga menyebabkan tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir. Banjir tidak terlalu tinggi dan kini sudah berangsur surut serta aktivitas masyarakat sudah normal kembali.

"Tiga kecamatan dilanda banjir tersebut yakni Lhoksukon, Cot Girek, dan Langkahan. Banjir juga menyebabkan jalan penghubung antardesa terendam banjir, sehingga menghambat transportasi masyarakat," kata Mulyadi.

Pihaknya terus memantau kondisi banjir serta berkoordinasi dengan pihak terkait. Namun, hingga kini belum ada masyarakat terdampak banjir mengungsi.

"Kami mengimbau masyarakat waspada terhadap banjir susulan mengingat cuaca berpotensi hujan beberapa hari ke depan. Kami juga mengingatkan masyarakat segera melaporkan jika terjadi bencana, sehingga penanganannya bisa lebih cepat," kata Mulyadi.*

Baca juga: 746 Ha padi di Aceh Utara alami puso karena banjir

Baca juga: 18 desa di Aceh Utara terendam banjir

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022