Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara melatih lintas sektor terkait cara bertransaksi nontunai dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) guna mendorong perluasan ekosistem keuangan digital.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Aryo Wibowo di Kendari, Minggu, mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kota Kendari memberikan pelatihan penggunaan QRIS kepada pelaku usaha, pengurus Dewan Masjid Indonesia Kendari, Anoa Mart, pekerja media, hingga pimpinan TK, SD, SMP, dan SMA di Kota Kendari.

"Kami bersama Pemerintah Kota Kendari berkolaborasi menyelenggarakan sosialisasi dan Training of Trainers (ToT) merchant pejuang QRIS untuk mendorong literasi pelaku usaha dan pengurus komunitas guna meningkatkan penggunaan transaksi non tunai," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya berkomitmen dan terus berusaha agar setiap transaksi keuangan dapat dilakukan secara digital dengan begitu Kota Kendari akan menjadi Pemda digital.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kota dengan telah dikeluarkannya Surat Edaran Nomor 586/2833/2022 tentang Imbauan Mendorong Program Kota Kendari dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai.

BI Sultra meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transaksi non tunai utamanya melalui QRIS yang diawali kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku usaha, pengurus masjid, dan pimpinan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs se-Kota Kendari.

Dia menyebut, saat ini pengguna QRIS di Kendari mencapai 49 ribu per Juni 2022 dimana ada penambahan sebanyak 34 ribu dari awal tahun 2022. BI Sultra menargetkan akselarasi penggunaan QRIS mencapai 100 ribu di tahun 2022.

Ia menambahkan, selain melatih pihaknya juga akan melakukan pendampingan pada merchant pejuang QRIS secara intens guna memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menggunakan transaksi non tunai.

Transaksi nontunai disebut menguntungkan karena jelas tercatat sehingga memudahkan pembukuan dan menghindari risiko-risiko seperti adanya uang palsu dan kurangnya uang pengembalian.


 
BI Sultra latih transaksi QRIS lintas sektor perluas keuangan digital, Ahad (28/8/2022) (ANTARA/HO-BI Sultra)



Kepala Bapenda Kendari Satria Damayanti yang juga Sekretaris Harian Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kendari mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya pengembangan khususnya dalam menciptakan ekosistem keuangan digital dengan sinergi bersama Bank Indonesia, perbankan, OJK, hingga pelaku usaha.

"Perluasan ekosistem digital merupakan kondisi yang harus dicapai agar manfaat pembayaran digital khususnya penggunaan QRIS dapat dirasakan kepada seluruh elemen masyarakat," katanya.

Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi dan pelatihan terkait komunikasi, aplikasi dashboard QRIS, manajemen risiko transaksi nontunai, praktik pembayaran QRIS, dan Cinta Bangga Paham Rupiah yang disampaikan oleh Mandiri, OJK, dan BI Sulawesi Tenggara.

Selain itu, pembukaan dan pelatihan merchant pejuang QRIS ini dilanjutkan dalam bentuk pendampingan bersama pihak perbankan di lokasi merchant.

"Harapannya dengan rangkaian kegiatan ini dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan ekonomi digital dan berkontribusi dalam membangun Kota Kendari," kata Damayanti.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022