Beijing (ANTARA) - Peneliti di bidang hubungan internasional dari Akademi Ilmu Sosial Cina, Wang Junsheng, mengatakan Cina dan Korea Selatan siap menjalin kerja sama lebih erat di masa depan.

Wang mengatakan hal itu di saat kedua negara sedang memperingati 30 tahun hubungan diplomatik di tahun 2022.

"Hanya dalam 30 tahun, Cina dan Korsel telah mencapai perkembangan yang komprehensif dan pesat dalam kerja sama di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, budaya, dan keamanan," kata Wang.

Selama periode tersebut, lanjutnya, hubungan bilateral itu telah menghasilkan dividen nyata bagi kedua negara. Cina dan Korsel terus memperdalam rasa saling percaya dalam hal politik dan menjadi mitra kerja sama strategis.

Perdagangan kedua negara juga tumbuh lebih dari 50 kali lipat, dengan jumlah investasi bersama melampaui angka 100 miliar dolar AS. Pada 2019, jumlah perjalanan penumpang antara Cina dan Korsel tercatat melebihi angka 10 juta.

Wang juga menyoroti komplementaritas tinggi antara perekonomian kedua negara. Di pasar ekonomi global yang berubah dengan cepat, Cina, sebagai pasar dengan permintaan domestik kuat, sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan Korsel.

Dia memperkirakan perdagangan bilateral akan kembali mengalami lonjakan menyusul pemberlakuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan kemajuan substansial dalam pembicaraan perdagangan bebas Cina-Korsel.

Dia juga memperkirakan adanya kerja sama di pasar pihak ketiga dan industri baru, seperti 5G dan ekonomi digital. Menurutnya, area-area baru tersebut akan membuka lebih banyak peluang bagi kedua negara.

Di tengah pergeseran ke arah pembangunan lebih hijau, Cina bertekad mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum tahun 2060.

Tak jauh berbeda, Korsel juga telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol gas rumah kaca pada tahun 2050. Tujuan yang sama dalam upaya mewujudkan pembangunan ramah lingkungan juga akan membangun fondasi kokoh bagi kerja sama di masa mendatang, menurut Wang.

Ke depannya, dia berharap lebih banyak langkah akan diambil untuk memperkuat pertukaran antara pemerintah daerah, wadah pemikir (think tank), media, dan organisasi non-pemerintah, guna mempererat persahabatan antara masyarakat Cina dan Korsel.

Terlepas dari ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 dan turbulensi regional, Wang optimistis terhadap prospek kerja sama bilateral antara kedua negara itu.

"Saya rasa hubungan Cina-Korsel akan menjadi lebih erat dalam 30 tahun ke depan atau lebih. Kedua negara harus selalu menjadi tetangga yang baik, teman yang baik, dan mitra yang baik," ujarnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022