"Kantor Imigrasi (Kanim) Padang mengeluarkan ijin dokumen keimigrasian ITAS kepada 178 orang dan 11 ITAP dengan total 189 dokumen resmi," kata Novianto.
​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) -
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumbar melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi mencatat untuk periode 2022 sejak Januari hingga Juli tercatat 236 WNA diterbitkan Izin Tinggal Tetap (ITAP) dan Izin Tinggal Terbatas (ITAS).
 
Kepala Divisi Imigrasi Kemenkumham Sumbar, Novianto Sulastono di Tanah Datar, Selasa, mengatakan penerbitan ITAS dan ITAP ke-236 WNA itu dikeluarkan oleh dua Kantor Imigrasi di wilayah Sumbar.
 
"Kantor Imigrasi (Kanim) Padang mengeluarkan ijin dokumen keimigrasian ITAS kepada 178 orang dan 11 ITAP dengan total 189 dokumen resmi," kata Novianto.
 
Sementara untuk Kanim Agam mengeluarkan ITAS kepada 38 WNA dan 9 ITAP dengan jumlah keseluruhan 47 dokumen keimigrasian.
 
Novianto juga menyebutkan sudah banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke seluruh destinasi wisata di Sumatera Barat sejak awal 2022.
 
"Total 711 WNA yang terdaftar resmi telah masuk ke Sumbar sejak awal tahun hingga Juni 2022, paling banyak berkunjung ke Kepulauan Mentawai dengan angka 332 orang," kata dia.
 
Angka itu disusul Kabupaten Solok dengan jumlah WNA yang masuk hingga 115 orang, Tanah Datar 91 orang, Kota Solok 55 orang disusul Kota Bukittinggi dengan 49 orang.
 
Wakil Bupati Kabupaten Tanah Datar, Richi Aprian mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak mungkin WNA yang masuk secara resmi ke daerahnya untuk mengejar ketertinggalan ekonomi wisata setelah pandemi.
 
"Banyak variabel yang bisa dibahas tentang Orang Asing ini, tapi tentunya kami mengambil potensi peningkatan pariwisata, standar pelayanan terus ditingkatkan, sebagai daerah budaya, kami juga mengedepankan adat daerah seperti memberikan kain sarung kepada WNA yang berpakaian terlalu minim," katanya.
 
Ia menambahkan, dari 75 nagari yang ada Kabupaten Tanah Datar, 35 diantaranya diproyeksikan mengadakan program satu nagari satu kegiatan yang berpotensi menghadirkan WNA lebih banyak lagi.
 
"Selain potensi ekonomi yang mereka hadirkan, kami bersama petugas keamanan baik Imigrasi dan kepolisian juga mengawal pengaruh buruk yang mungkin dibawa oleh WNA ini, tapi semoga yang datang ke Tanah Datar hanya yang baik-baik saja, semoga," katanya mengakhiri.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022