Saya kira coach (pelatih) yang dampingi juga sangat baik, fasilitas untuk olahraga, untuk lapangannya sudah lebih dari cukup, sehingga kita hanya menunggu hasilnya, menunggu hasilnya, dan saya yakin ada hasilnya
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembinaan calon-calon atlet dari Papua harus dilakukan sejak usia dini namun tanpa membuat mereka meninggalkan pendidikan di sekolah.

Usai meluncurkan Papua Football Academy (PFA) di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Papua, Rabu, Presiden Jokowi mengatakan Papua memiliki potensi besar di bidang olahraga yang tidak hanya sepak bola, namun juga atletik, dayung dan berbagai cabang olahraga lainnya.

“Semuanya ada, sehingga ini kalau dimulai pembinaannya sejak dini, seperti tadi di Papua Football Academy, dimulainya sejak umur 12 tahun, 13 tahun, nanti mereka bisa masuk ke U-14, U-16, U-19 dan masuk ke elite persepakbolaan di Indonesia maupun di dunia,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan daring dan diikuti dari Jakarta.

Baca juga: Anak Papua harap Jokowi beri perhatian lebih bagi fasilitas olahraga

Dengan potensi yang besar itu, Jokowi menyebut Papua adalah propinsi olahraga. Namun ia menekankan agar potensi-potensi muda Papua yang sedang mendapat pembinaan, tidak sampai meninggalkan jenjang pendidikan sekolah.

Jokowi juga mengapresiasi PFA dan juga fasilitas di Stadion Lukas Enembe. Ia berharap fasilitas yang awalnya dibangun untuk menggelar PON XX Tahun 2021 itu, dijaga agar dapat dioptimalkan secara berkelanjutan bagi generasi muda Papua.

Ia juga berharap PFA dapat memberikan pendampingan olahraga yang baik agar atlet yang dihasilkan dapat melebihi para legenda olahraga Papua.

“Saya kira coach (pelatih) yang dampingi juga sangat baik, fasilitas untuk olahraga, untuk lapangannya sudah lebih dari cukup, sehingga kita hanya menunggu hasilnya, menunggu hasilnya, dan saya yakin ada hasilnya,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi akan luncurkan Papua Football Academy dan kunjungi Freeport
Baca juga: Presiden dan Iriana Jokowi bertolak ke Papua serahkan NIB pelaku UMK


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022