Jakarta (ANTARA) - Nilai perdagangan jasa China tumbuh 20,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam tujuh bulan pertama tahun ini, seperti ditunjukkan data dari Kementerian Perdagangan China pada Kamis (1/9).

Total nilai perdagangan tersebut mencapai 3,39 triliun yuan (1 yuan = Rp2.156), menurut data itu.

Ekspor jasa tercatat meningkat 22,8 persen (yoy) menjadi 1,64 triliun yuan, sementara impor jasa naik 18,9 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 1,75 triliun yuan.

Defisit perdagangan jasa turun 20,1 persen menjadi 107,73 miliar yuan antara periode Januari-Juli 2022.

Perdagangan jasa berbasis pengetahuan intensif (knowledge-intensive service) China mempertahankan pertumbuhan yang stabil pada periode tersebut, naik 10,2 persen (yoy) menjadi sekitar 1,42 triliun yuan.

Sejumlah sektor seperti jasa telekomunikasi dan informasi mencatat peningkatan pesat dalam ekspor, sedangkan jasa asuransi termasuk di antara sektor-sektor impor yang tumbuh paling cepat.

Perdagangan jasa perjalanan terus mencatat pemulihan, dengan nilai perdagangannya meningkat 7,5 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 462,23 miliar yuan.

Berbeda dengan perdagangan barang, perdagangan jasa melibatkan transportasi, pariwisata, telekomunikasi, konstruksi, periklanan, komputasi, dan akuntansi.

Kementerian itu mengatakan bahwa pihaknya akan mempromosikan daftar negatif perdagangan jasa lintas perbatasan secara nasional serta memanfaatkan peluang yang datang dari penerapan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) guna memperluas perdagangan jasa dengan semua negara anggota RCEP.

Model bisnis baru seperti pameran karya seni berikat akan dikembangkan, dan impor teknologi serta jasa dalam pengurangan emisi karbon dan perlindungan lingkungan akan digalakkan, tambah kementerian tersebut. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022