Jakarta (ANTARA) - Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam pasar A-share China melaporkan performa yang lebih baik dari perkiraan pada paruh pertama tahun 2022 ini, yang menandakan bahwa ekonomi China masih mempertahankan momentum pertumbuhannya.

Selama periode tersebut, perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam pasar A-share melaporkan pendapatan operasional gabungan sebesar 34,54 triliun yuan (1 yuan = Rp2.158), naik 9,24 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data dari Asosiasi Perusahaan Terbuka China (China Association for Public Companies).

Laba bersih perusahaan-perusahaan itu mencapai 3,25 triliun yuan, meningkat 3,19 persen dari setahun sebelumnya, menurut data.

Perusahaan-perusahaan terdaftar itu secara umum berhasil mempertahankan tren pertumbuhan meskipun terdapat sejumlah tantangan tak terduga, seperti wabah COVID-19 sporadis di China serta inflasi yang tinggi di luar China, sebut asosiasi itu.

Kualitas perusahaan-perusahaan terdaftar itu mengalami peningkatan stabil dan strukturnya semakin optimal, lanjut asosiasi tersebut.

Perusahaan-perusahaan terdaftar nonkeuangan membukukan pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata dalam hal pendapatan operasional dan laba bersih selama periode tersebut. Pendapatan dan laba bersih perusahaan-perusahaan itu masing-masing tercatat di angka 29,23 triliun yuan dan 1,95 triliun yuan, atau naik 10,89 persen dan 4,55 persen.

Sejak kuartal pertama 2021, perusahaan-perusahaan nonkeuangan secara konsisten mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dalam hal pendapatan operasional dibandingkan perusahaan-perusahaan keuangan, menurut data resmi. Hal ini mengisyaratkan jalur perkembangan yang kuat dari ekonomi riil.

Dari sisi industri, batu bara, minyak, gas, bahan kimia dasar, bahan baku baterai listrik, dan energi baru fotovoltaik tumbuh pesat pada enam bulan pertama, sementara perusahaan-perusahaan di sektor seperti penerbangan, jasa boga, dan pariwisata menghadapi kendala akibat wabah COVID-19 dan tingginya harga bahan baku.

Sektor energi baru mencatat ledakan penawaran dan permintaan berkat upaya berkelanjutan pemerintah untuk mencapai target puncak karbon dan netralitas karbon, tutur Chen Li, kepala ekonom di Chuancai Securities.

Perkembangan pesat di berbagai industri, seperti kendaraan energi baru dan tenaga bayu, mendatangkan pertumbuhan profit yang tinggi di sektor logam nonbesi, sementara tingginya inflasi di luar negeri dan krisis energi di Eropa berkontribusi terhadap pertumbuhan profit perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan batu bara, minyak bumi, dan petrokimia, urai Chen.

Pada enam bulan pertama tahun 2022, rata-rata pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (litbang) di perusahaan-perusahaan terdaftar mencakup 1,69 persen dari pendapatan operasional mereka. Intensitas litbang untuk bidang komputasi, industri hayati, dan manufaktur peralatan kelas atas masing-masing mencapai 10,29 persen, 10,1 persen, dan 6,84 persen.

Pasar A-share juga muncul sebagai jawara global dalam hal skala pendanaan pada penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di periode yang sama, menurut data dari lembaga penyedia informasi keuangan Wind. Pasar itu mengumpulkan total dana sebesar 311,9 miliar yuan melalui IPO, naik 46 persen dari setahun lalu dan memuncaki daftar global untuk skala pendanaan.

Para pelaku industri sudah cukup lama merasa optimistis tentang prospek pasar A-share, seiring harga komoditas mulai turun pada akhir kuartal kedua dan pemulihan ekonomi berlanjut pada kuartal ketiga.

Perusahaan-perusahaan kemungkinan akan melaporkan peningkatan performa yang signifikan, didorong oleh margin profit yang lebih tinggi, menurut Sinolink Securities.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022