Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Fauzan Al Anshori mengatakan, penerbitan kartun yang menghina Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di harian "The Weekend Australian" edisi Sabtu (1/4) juga merupakan bentuk penghinaan terhadap umat Islam. "Karikatur itu tidak hanya menghina SBY tapi juga umat Islam karena di dalam karikatur itu ada gambar SBY memakai peci yang merupakan simbol Islam," kata Fauzan saat dihubungi ANTARA di sela-sela acara pengajian di Subang, Jawa Barat, Sabtu malam. Pada kartun tersebut, Presiden Susilo digambarkan memakai kopiah hitam dan mempunyai ekor sambil berkata, "Don`t take this the wrong way...", sementara dibawahnya ada gambar seseorang berkulit hitam yang dinyatakan pembuatnya, Bill Leak itu, sebagai warga Papua. Dikatakannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus bersikap marah baik sebagai kepala negara yang dipilih langsung oleh rakyat maupun sebagai umat Islam. "Ini penghinaan yang harus kita balas. MMI menunggu sikap presiden. Kami akan marah kepada Australia kalau SBY juga marah," kata Fauzan menegaskan. Sebagai kepala negara, Presiden Yudhoyono seharusnya menunjukkan sikap paling lunak adalah mengusir Duta Besar Australia untuk Indonesia secepatnya. "Minimal SBY harus putuskan hubungan diplomatik. Kalau perlu, SBY harus memutuskan perang dengan Australia," katanya. Sebagai seorang muslim, Presiden Yudhoyono harus menunjukkan sikap "cemburu ideologi" karena dihina dengan memakai peci yang merupakan salah satu simbol umat Islam khususnya di Indonesia. Kalau nantinya, ternyata Kepala Negara tidak menunjukkan sikap cemburu maka bisa dikatakan bahwa ia sebagai laki-laki yang "impoten" terhadap idiologi. Rasis Fauzan menyatakan, gambar adanya orang berwarna hitam yang merupakan warga Papua dalam karikatur itu telah menunjukkan bahwa Australia masih mendukung sikap perbedaan rasis dan bersikap munafik. "Karikatur itu juga menghina warga Papua yang berkulit hitam," kata Fauzan. Dikatakannya, Australia bersikap munafik dan telah melupakan sejarah dimana suku Aborigin yang merupakan warga asli Australia diusir. "Downer itu bukan warga asli. Dia itu cuma imigran. Yang asli Australia itu Aborigin," katanya. Downer yang dimaksud adalah Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006