Desa wisata ini memiliki banyak potensi, ada wisata alam, wisata buatan dan saya tadi sudah coba kopi dan dodol makanan khasnya, semuanya enak,Bantaeng (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengagumi potensi Desa Wisata Campaga di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
"Desa wisata ini memiliki banyak potensi, ada wisata alam, wisata buatan dan saya tadi sudah coba kopi dan dodol makanan khasnya, semuanya enak," kata Sandi di sela kunjungannya ke salah satu desa wisata di Kabupaten Bantaeng, Rabu.
Menparekraf juga mengagumi produk-produk ekonomi kreatif yang dikembangkan oleh masyarakat setempat seperti kerajinan tangan dari daun lontar, karung goni, dan gantungan kunci.
Baca juga: Menparekraf sedang hitung dampak BBM ke sektor pariwisata
Begitu pula dengan potensi budaya yang telah ditampilkan pada saat penyambutan Sandi bersama rombongan mulai dari tari Gandrang Bulo yang dimainkan anak-anak TK dan sekolah dasar, hingga tari Paddekko sebagai ungkapan rasa syukur setelah panen raya.
Karena itu, dia meminta pemerintah daerah setempat untuk terus mendorong potensi yang ada di desa wisata itu dan menularkannya kepada desa wisata lainnya yang belum masuk ke dalam 50 besar desa wisata dari Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022.
Sementara itu, Bupati Bantaeng H Ilham Syah Azikin mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena salah satu dari desa wisata yang diusulkan Kabupaten Bantaeng masuk dalam 50 besar desa wisata ADWI 2022 program Kemenparekraf.
"Ini satu kebanggaan tersendiri bagi kami dan akan membenahi lebih lanjut untuk dikembangkan menjadi lebih baik, sekaligus menjadi motivasi bagi desa wisata lainnya untuk memacu diri menjadi desa wisata yang dapat diperhitungkan oleh nasional maupun internasional," katanya.
Baca juga: Menparekraf ingin lebih banyak film Indonesia kisahkan pariwisata
Di depan Menparekraf Sandiaga, Bupati Bantaeng mengungkapkan bahwa wilayahnya merupakan salah satu daerah yang cepat bangkit dari dampak pandemi COVID 19 setelah pertumbuhan ekonomi Bantaeng terkontraksi 0,5 persen pada 2020. Namun pada 2021 kembali naik menjadi 8,8 persen.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
