Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Zainal Maarif menyatakan sebaiknya pemerintah Indonesia menutup sementara Selat Lombok bagi lalu lintas kapal-kapal milik Australia dan semua kapal yang berlayar demi kepentingan Australia. "Tutup saja Selat Lombok bagi kepentingan pelayaran Australia," katanya di Jakarta, Minggu sebelum mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Bintang Reformasi (PBR). Zainal mengatakan Australia merasa dirinya sebagai negara yang besar dan negara lain dianggap negara yang bisa dipermainkan dengan berbagai cara. "Saya yakin apa yang telah dilakukan terhadap kita, akan terus-menerus dilakukan Australia," katanya. Karena itu, pemerintah harus berani bertindak tegas agar Australia jera dan tidak lagi mempermainkan Indonesia. Kalau tidak berani bersikap tegas, kita akan dipermainkan terus, katanya. Salah satunya adalah menutup Selat Lombok bagi pelayaran kapal-kapal Australia dan pelayaran yang berkepentingan dengan Australia. Penutupan selat itu, kata Zainal, tidak akan merugikan Indonesia. Sebaliknya, Australia akan mendapat pelajaran penting dari prilakunya kepada Indonesia selama ini. Selain bertindak tegas kepada Australia, Pemerintah Indonesia harus memperkuat pertahanan nasional. Peralatan militer harus diperbaharui. Mengenai pemuatan kartun bergambar Presiden di sala satu koran Australia, Zainal menyatakan, tindakan itu merupakan salah satu prilaku yang akan terus berulang di masa mendatang. "Itu penghinaan kepada Presiden. Harus disikapi secara tegas. Kita harus berani," katanya. Kain kafan Zainal yang juga Ketua DPP Partai Bintang Reformasi (PBR) di Jakarta, Minggu mendeklarasikan kesiapan menjadi kandidat Ketua Umum PBR dalam Muktamar PBR di Bali. Jika terpilih sebagai pimpinan puncak di PBR, Zainal berjanji akan membagi 100-200 kain kain kafan ke DPC PBR sehingga jika ada rakyat miskin yang membutuhkan kain kafan bisa segera mendapatkannya di DPC PBR. Zainal yang juga Wakil Ketua DPR mengajak kandidat lainnya untuk bersaing secara jujur. Dia mengungkapkan, KH Zainuddin MZ merupakan saingan terberat apabila Zainuddin akan kembali mencalonkan diri. Namun dalam beberapa kali kesepatan, Zainuddin menyatakan tidak akan mencalonkan diri dalam Muktamar diB Bali pada 22-24 APril 2006. Zainal tidak merinci besarnya dukungan kepda tetapi dia optimis memenangi rivalitas di Bali nanti. Menurut Zainal, semua kandidat sudah sepakat untuk menjaga keutuhan dan citra PBR. "Hal ini penting karena arena muktamar bukan saja membawa citra PBR, namun juga membawa citra partai dan citra umat Islam Indonesia di dunia internasional," katanya. Deklarasi dihadiri ratusan kader PBR dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di beberapa ruas jalan di Ibukota terdapat spanduk berisi cdukungan kepada Zainal. Bendera dan umbul-umbul PBR juga berkibar di beberapa ruas jalan di Jakarta, termasuk Jalan Gatot Subroto. Jalan. Pemuda dan Jalan Asia Afrika. (*)

Copyright © ANTARA 2006