Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat yang hadir guna membahas kondisi pariwisata seiring melandainya pandemi COVID-19.

Dalam kunjungannya di Denpasar, Kamis, Prapan menyampaikan bahwa negaranya mengalami kondisi yang hampir sama dengan Bali akibat COVID-19, lantaran sama-sama mengandalkan kedatangan wisatawan.

"Bali dan Thailand memiliki kesamaan yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun budaya," kata Prapan saat menjumpai Wagub Bali di Denpasar.

Prapan mengakui negaranya menjadi salah satu negara yang bergantung pada pariwisata, ia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Thailand sempat kontraksi hingga -9 persen akibat pandemi COVID-19.

Normalnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke negeri seribu pagoda itu setiap tahunnya mencapai 40 juta orang, namun menurut Dubes Thailand Prapan Disyatat jumlah yang terjadi hari ini baru sekitar lima juta orang dari target 10 juta pengunjung pariwisata.

Baca juga: KemenPAN-RB apresiasi implementasi SP4N LAPOR milik Pemprov Bali


Untuk Provinsi Phuket, Thailand, sebagai pulau yang terkenal dengan pantainya, Prapan menyebut kondisinya serupa dengan Bali yang saat ini didatangi sekitar satu juta wisatawan dan belum pulih sepenuhnya.

Dalam kunjungannya, Dubes Thailand juga mengapresiasi Bali yang menurutnya mampu menjaga budaya dan tradisi asli masyarakatnya. Mendengar kekaguman tersebut, Wagub Bali menyampaikan bahwa untuk melestarikan semua itu pemerintah mengaturnya dalam sejumlah kebijakan.

Salah satunya penggunaan pakaian adat tradisional Bali setiap hari Kamis dan penggunaan kain tradisional endek Bali setiap hari Selasa, kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu

Di hadapan Dubes Thailand, Cok Ace juga turut menyampaikan kondisi Bali yang terdampak signifikan karena terhantam badai pandemi COVID-19 selama dua tahun.

"Pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi hingga -12,20 persen pada quarter empat di tahun 2020, mengingat hampir 90 persen perekonomian Bali dipengaruhi oleh sektor pariwisata," kata Cok Ace.

Namun , dengan melandainya COVID-19 dengan didukung pula pembukaan gerbang penerbangan internasional, akhirnya pariwisata mulai merangkak naik. Setidaknya terdapat 26 penerbangan internasional di Bali sejak Maret 2022 hingga kini.

"Jumlah ini tentu masih jauh dari normal sebelum pandemi melanda, namun dengan peningkatan jumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, optimis target kunjungan wisman sebesar 1,5 juta akan tercapai bahkan mungkin dapat mencapai 2 juta wisman," ujar Wagub Cok Ace.

Baca juga: Menyentuh biota laut dalam akuarium jadi wisata edukasi baru di Bali
Baca juga: FHTB 2022 digelar 22 September, dukung industri pariwisata Indonesia

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022