Natar, Lampung (ANTARA News) - Pihak Kepolisian Resort (Polres) Lampung Selatan akan segera menangkap biang kerok bentrokan antar-dusun di Desa Negara Saka, Kecamatan Negeri Katon, kata Kepala Polres Lampung Selatan, AKBP Juni. "Biang kerok atau provokator dalam peristiwa ini akan segera ditangkap atau diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Juni, saat berdialog dengan para tokoh masyarakat desa tersebut, di Natar, Lampung Selatan, Minggu malam. Dia menjelaskan, aparat kepolisian akan menindaklanjuti persoalan itu dengan mencari aktor di belakang peristiwa bentrokan antar-dusun tersebut berdasarkan kesepakatan dan permintaan warga setempat. Menurut dia, massa yang menyerang dan melakukan tindakan anarkis, yang mengakibatkan satu rumah penduduk dibakar, ada yang menggerakkannya sekaligus berupaya menciptakan ketakutan. "Rusaknya tatanan desa ini hingga terjadi bentrok antar-warga dusun akibat ulah provokator, dan mereka harus ditangkap untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Juni. Dalam dialog di antara Kapolres Lampung Selatan, AKBP Juni, Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Drs Samsiri, Pjs. Kepala Desa Negara Saka, Sarnubi, dan para tokoh masyarakat setempat di ruang aula Kepolisian Sektor (Polsek) Natar itu akhirnya disepakati tiga hal untuk menyikapi bentrokan tersebut. Kesepakatan pertama, pihak kepolisian akan mencari dan memroses pelaku atau provokator dalam peristiwa tersebut. Kemudian, yang kedua, mengakui Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa setempat sesuai Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan. Dan, kesepakatan ketiga adalah semua pihak wajib menjaga situasi perdamaian. Warga dusun menjadi saling bentrok pada Minggu pagi lantaran ada salah seorang warga tidak mau ikut bergotong royong, sehingga sempat terjadi silang pendapat berkepanjangan. Akibatnya, salah seorang warga rumahnya dibakar massa, tiga rumah rusak berat, dan lima rumah rusak ringan. Selain itu, satu truk dan dua sepeda motor milik warga turut hangus dibakar massa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sejumlah warga mengalami luka-luka akibat tusukan benda tajam, pukulan benda keras dan terbakar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006