Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menggelar pentas seni dan budaya Sekar Rinonce untuk semakin memeriahkan suasana di kawasan Malioboro sekaligus memberikan wadah bagi seniman dalam menampilkan kreativitas mereka.

“Kegiatan ini rutin digelar setiap Selasa dan Sabtu di tiga lokasi yang menjadi pusat-pusat keramaian di kawasan Malioboro,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetty Martanti di Yogyakarta, Jumat.

Baca juga: Revitalisasi pedestrian Senopati Yogyakarta tuntas jelang akhir tahun

Wisatawan dapat melihat secara langsung pentas seni dan budaya tersebut di Teras Malioboro 2, Kepatihan regol barat, dan di Pasar Beringharjo.

Yetty berharap, Sekar Rinonce mampu meningkatkan nilai kawasan Malioboro sebagai kawasan yang melestarikan dan menjadi wadah pembinaan kelompok seni dan budaya di Kota Yogyakarta.

Baca juga: Yogyakarta tidak izinkan operasional otoped di kawasan Malioboro

Dengan pentas yang dipusatkan di lokasi keramaian tersebut, Yetty juga berharap, kawasan Malioboro yang sudah tertata akan semakin tertata dengan baik dan tidak kehilangan fungsinya sebagai kawasan tujuan utama wisata sekaligus tempat pelestarian seni dan budaya.

“Pentas seni dan budaya Sekar Rinonce diagendakan digelar rutin hingga akhir tahun dan sudah direncanakan masuk agenda kegiatan pada tahun berikutnya,” katanya.

Baca juga: Ketua DPD dukung relokasi kawasan Malioboro status heritage UNESCO

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, Sekar Rinonce akan menjadi magnet yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

“Sambil menikmati suasana Malioboro dengan berjalan kaki di sepanjang pedestrian, wisatawan juga bisa melihat pentas seni dan budaya. Suasana akan lebih menarik,” katanya.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta berencana batasi jumlah skuter listrik di Malioboro

Pentas Sekar Rinonce tersebut juga diharapkan memberikan dampak pada peningkatan perputaran perekonomian dan bisnis serta pemasaran bagi pelaku ekonomi di kawasan wisata tersebut.

“Malioboro juga bisa menjadi ikon pentas seni dan budaya,” katanya.

Baca juga: Ganjil-genap kendaraan di kawasan Malioboro diterapkan tentatif
Baca juga: AP I resmikan Kawasan Tugu Malioboro di YIA


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022