Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 4.153 rumah di Kota Probolinggo, Jawa Timur, menikmati sambungan jaringan gas bumi secara gratis yang diresmikan oleh Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman di kota setempat, Jumat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi meresmikan pengoperasian 4.153 sambungan rumah (SR) jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di empat kelurahan di Kota Probolinggo.

"Pembangunan jargas untuk rumah tangga di Kota Probolinggo telah selesai dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN tahun 2022 oleh Ditjen Migas melalui penugasan kepada PT Pertamina Gas Negara," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman di Kota Probolinggo.

Menurutnya sumber pasokan gas untuk ribuan sambungan rumah tersebut berasal dari Wilayah Kerja Madura Strait dengan jumlah volume alokasi gas sebesar 0,2 MMSCFD.

Baca juga: BUMD MUJ-PGN kelola jaringan gas di Bodebek dan Bandung Raya

Baca juga: Subholding Gas Pertamina dukung tambah jargas Musi Banyuasin 2.500 SR


Jargas Kota Probolinggo tersebar di empat kelurahan yaitu Kanigaran (940 SR), Curah Grinting (1.038 SR), Kebonsari Kulon (1.266 SR) dan Trisnonegaran (909 SR).

"Fasilitas itu dibangun selama 205 hari dan memiliki 4 unit Regulator Station (RS). Jargas Kota Probolinggo merupakan bagian dari 40.777 SR yang dibangun tahun 2022. Pembangunan jargas tahun ini tersebar di 12 kabupaten/kota dan saat ini dalam tahap penyelesaian," katanya.

Ia mengatakan pembangunan jargas untuk rumah tangga merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang mendukung diversifikasi energi dan program itu memiliki makna bagi program kemudahan akses energi dimana masyarakat diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan.

"Manfaat dari gas bumi seperti mengurangi emisi gas buang yang akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan," ujarnya.

Laode menjelaskan pembangunan jargas rumah tangga juga mendatangkan manfaat ekonomi yang besar dan berdasarkan matriks perbandingan keekonomian dan penghematan penggunaan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga dengan elpiji, maka penggunaan 1 tabung elpiji 12 kg per bulan dapat disetarakan dengan 15 m3 gas bumi.

"Sehingga dengan pemanfaatan gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga, setiap rumah tangga dapat menghemat biaya konsumsi bahan bakar kurang lebih Rp140.000 (elpiji nonsubsidi) dan Rp20.000 (elpiji subsidi) per bulannya," katanya.

Ia berharap Pemkot Probolinggo dan masyarakat ikut mengamankan serta memelihara infrastruktur jargas untuk rumah tangga, sehingga manfaat gas bumi melalui pipa khususnya untuk sektor rumah tangga sebagai bahan bakar yang murah, nyaman, ramah lingkungan dan aman dapat terwujud dengan baik.

Kementerian ESDM dengan dana APBN telah membangun jargas sejak tahun 2009 hingga 2021 tercatat telah terbangun 662.431 sambungan rumah yang terdistribusi di 17 provinsi dan 57 kabupaten/kota.

Sementara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin berpesan kepada masyarakat agar memahami aturan pemakaian jargas dan mengikuti panduan yang ada terkait penggunaan jargas tersebut.

"Saya berharap masyarakat mendukung jargas itu dan memang perlu ada edukasi kepada masyarakat. Mudah-mudahan ada tambahan kuota jargas lagi di Kota Probolinggo," tuturnya.*

Baca juga: Tekan impor elpiji, pemerintah genjot pembangunan jaringan gas bumi

Baca juga: Pemerintah diminta percepat pembangunan jaringan gas

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022