Jakarta (ANTARA) - Perancang busana Didiet Maulana mengatakan bahwa tren menggunakan kebaya di kalangan anak muda adalah fenomena yang menarik.

"Buat saya fenomena ini menarik ya, kalau saya melihat fenomena Kebaya Goes to UNESCO ini menjadi satu aktivitas yang menjadi tren di kalangan anak muda," ujar Didiet saat berbincang dengan ANTARA di Jakarta, Jumat (9/9).

Lebih lanjut, Didiet mengatakan diakui atau tidaknya kebaya sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO adalah sebuah bonus.

Baca juga: Kebaya diharapkan menjadi identitas bangsa

Menurutnya, yang terpenting adalah masyarakat khususnya anak muda kini mengenal berbagai jenis kebaya dan tidak menganggapnya sebagai busana untuk acara formal saja.

Didiet melihat banyak anak muda yang kini berkreasi menggunakan kebaya. Ada yang dipadupadankan dengan celana pendek, sepatu olahraga bahkan sebagai busana untuk pergi ke disko.

"Kemarin ada komunitas anak muda yang bikin disko dengan kebaya, jadi buat saya ini satu fenomena menarik dan enggak cuma jadi tren yang hangat sementara tapi bisa jadi hal yang terus menjamur," katanya.

Didiet juga mengatakan tidak ada pakem tertentu untuk mengenakan kebaya, kecuali dalam acara adat. Menurutnya, semua orang bisa bereksperimen sesuai dengan gaya dan selera masing-masing.

"Kembali ke persona masing-masing, dia percaya dirinya seperti apa kalau pakai kebaya," ujar Didiet.

Baca juga: Perempuan Indonesia di Shanghai turun ke jalan pakai kebaya

Baca juga: Reisa Broto Asmoro sebut kebaya bisa jadi tren seperti batik

Baca juga: Kemendikbudristek: Hidupkan kebaya lebih penting daripada masuk UNESCO

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022