Jakarta (ANTARA) - BUMD Jakarta, Bank DKI mengembangkan aplikasi digital untuk pinjaman (digital lending) yang memudahkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan sekaligus mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan.

"Nanti pengambilan kredit lewat smartphone semua, 'digital lending' lagi kami siapkan dan Insya Allah bulan ini jalan semua," kata Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy pada "Cash Free Day" di Thamrin 10, Jakarta Pusat, Minggu.

Dengan kemudahan itu, calon debitur atau nasabah tidak perlu datang ke kantor bank untuk mengakses aplikasi. Mereka bisa mengisi data dan pinjaman melalui aplikasi e-form yang tersedia pada laman Bank DKI.

Aplikasi itu juga terhubung langsung dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta.

Pihaknya gencar melakukan digitalisasi mengingat menjadi tren saat ini yang cepat, praktis dan mudah.

Selain itu, inovasi lain yang dilakukan di antaranya mengembangkan aplikasi digital untuk pembayaran melalui aplikasi JakOne Mobile dan aplikasi uang elektronik, JakOne Pay.

Baca juga: Bank DKI ajukan tambahan KUR Rp250 miliar

Dengan aplikasi JakOneMobile, nasabah dapat membuka rekening tabungan daring tanpa perlu ke kantor bank, membuka deposito, transaksi pembayaran tagihan, belanja daring hingga donasi.

Hingga September 2022, jumlah transaksi aplikasi JakOne Mobile mencapai 10,8 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp9,1 triliun.

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mendorong Bank DKI terus melakukan inovasi dan kreativitas untuk memberikan layanan perbankan kepada masyarakat.

Selain itu, ia juga mendorong pembinaan dan bantuan akses permodalan kepada pelaku UMKM agar perekonomian Jakarta semakin kuat. Apalagi setelah tak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

"Apalagi Jakarta tidak lagi ibu kota. Kami sekarang sedang menggagas Jakarta sebagai daerah khusus perekonomian, bisnis, perdagangan dan jasa," katanya.

Baca juga: Pedagang di Thamrin 10 mulai terbiasa gunakan aplikasi digital

Senada dengan Riza Patria, Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan, inovasi tersebut diharapkan menggerakkan kinerja sektor UMKM di Jakarta.

Selain itu, juga akan meningkatkan inklusi keuangan Indonesia yang saat ini mencapai 76 persen dengan tingkat literasi mencapai 38 persen.

Meski teknologi digital semakin canggih, namun ia mengingatkan kepada Bank DKI untuk meningkatkan mitigasi risiko kepada konsumen.

"Tolong mitigasi risiko, dari kami titip itu, supaya kepentingan konsumen dan masyarakat terlindungi," katanya.

Berdasarkan data Bank DKI, realisasi kredit tumbuh sebesar 20,15 persen pada kuartal II 2022 menjadi Rp43,64 triliun dibandingkan kuartal II 2021 sebesar Rp36,32 triliun.

Pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen, dengan pertumbuhan segmen mikro paling tinggi mencapai 34,77 persen pada kuartal II 2022.
Baca juga: Bank DKI segera hadir di Sidoarjo, Semarang dan Lampung
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022