Badung (ANTARA) - Polda Bali menjaga ketat sejumlah titik yang menjadi pintu masuk ke Pulau Bali guna mengantisipasi potensi ancaman keamanan selama rangkaian kegiatan G20.

Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra di Badung, Bali, Senin, mengatakan pihaknya telah menempatkan personel di titik-titik yang menjadi pintu masuk ke Pulau Bali untuk mengawasi situasi dan memeriksa pengunjung.

"Kami secara preventif di pintu-pintu masuk, mulai dari Gilimanuk, Padangbai, Benoa, Celukan Bawang, juga di airport (Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai) sebagai pintu masuk ke Bali. Juga kami tempatkan anggota kepolisian secara terbuka maupun tertutup yang melaksanakan operasi pengawasan, pengecekan secara rutin maupun pengamatan berdasarkan informasi yang kami terima," kata Putu Jayan usai memimpin apel gelar pasukan di Central Parking ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, Senin

Terkait pencegahan dan penindakan terhadap potensi ancaman teror, lanjutnya, Polda Bali berkoordinasi dengan Detasemen Khusus Anti-Teror (Densus) 88 Mabes Polri. Perhatian terhadap potensi aksi terorisme tersebut, tambahnya, menjadi bagian tidak terpisahkan dari setiap operasi pengamanan kegiatan G20 di Bali.

"Itu sudah merupakan bagian utuh dari operasi kami yang berlangsung sejak Desember 2021 sampai nanti akhir November 2022. Khusus untuk masalah yang bersifat kontingensi, kejahatan-kejahatan berintensitas tinggi, kami di-back up Mabes Polri, Densus 88, yang sesuai fungsinya mendeteksi kantong-kantong (teroris) dan orang-orang yang perlu diwaspadai," jelasnya.

Baca juga: Pengelolaan sampah berbasis sumber dan momentum G20 di Bali

Apabila ada kelompok atau orang tertentu yang dianggap mengancam, tambahnya, maka Densus 88 akan memberikan tindakan tegas.

Isu terorisme di Bali menjadi perhatian setelah tim Densus 88 menggeledah rumah seorang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Denpasar, Bali, pada Selasa (6/9). Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris berinisial FI setelah pemilik rumah ditangkap di Lumajang, Jawa Timur.

Terkait situasi itu, Putu memastikan Polda Bali memberi perhatian serius terhadap seluruh potensi ancaman yang ada.

"Buktinya ada sesuatu, hal kecil, sebelum terjadi, kami melakukan upaya (mencegah) sebelum itu terjadi. Ini sudah dilakukan oleh Densus 88 untuk melaksanakan kegiatan pengamanan. Ini menjadi suatu kegiatan yang komprehensif dan terencana," katanya.

Baca juga: Biden yakin akan bertemu Xi Jinping jika hadir dalam KTT G20 di Bali

Polisi juga telah menempatkan kamera pengawas (CCTV) yang dilengkapi dengan kemampuan mengenali wajah (face recognition) dan plat nomor kendaraan (license plate recognition).

"Kami memasang CCTV yang memang sudah terintegrasi dari pintu-pintu masuk, juga di tempat lokasi kegiatan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga meminta dukungan masyarakat untuk turut aktif mengawasi situasi di sekitar tempat tinggal.

"Saya, intinya, minta dukungan rekan-rekan semua dari masyarakat sekecil apa pun informasi yang ada; tolong sampaikan ke kami dan sama-sama menjaga situasi menjadi lebih aman untuk pelaksanaan G20 kita ini," ujar Putu Jayan.

Baca juga: Polri kerahkan 1.118 personel amankan G20 EWG dan LEMM di Bali

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022