Lebak (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat agar mewaspadai curah hujan tinggi menyusul terjadi banjir bandang di kawasan pemukiman Badui.
 
"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama di Lebak, Senin.
 
BPBD Lebak meningkatkan kewaspadaan bencana alam tersebut, karena berdasarkan laporan Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) curah hujan tinggi berlangsung hingga 16 September 2022.
 
Peluang curah hujan itu berpotensi terjadi malam, siang dan sore hari dengan intensitas lebat, sedang dan ringan.

Baca juga: BPBD Lebak tinjau pemukiman Badui diterjang banjir bandang

Baca juga: Sejumlah jalan di Rangkasbitung tergenang banjir setelah hujan lebat
 
Curah hujan itu dapat menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.
 
"Kami berharap masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu jika hujan lebat di atas tiga jam segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya menjelaskan.
 
Ia mengatakan BPBD Lebak menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat Badui yang diterjang banjir bandang berupa bahan pokok, seperti beras, makanan siap saji, aneka makanan dan tikar.
 
Penyaluran bantuan logistik itu untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
 
Masyarakat Badui diterjang banjir bandang yang melanda sembilan rumah, tiga rumah terdampak longsor, dan akses jembatan yang menghubungkan Badui Luar dan Badui Dalam roboh terbawa arus Sungai Cibarani.
 
"Kami berharap rumah yang rusak akibat banjir itu dapat bantuan untuk diperbaiki kembali, termasuk jembatan gantung," katanya.*
   

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022