Payakumbuh (ANTARA) -
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ade Rezki Pratama meminta agar setiap orang tua dapat terus memberikan edukasi kepada anak untuk terus membeli jajanan yang aman dan sehat saat di sekolah dan tempat bermain.

"Setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi, mengedukasi, dan mengawasi setiap jajanan yang dibeli. Jadi tidak serta merta memberikan uang jajan namun juga harus memberikan edukasi," kata Ade Rezki di Payakumbuh, Selasa.
 
Namun, sambungnya setiap orang tua juga harus memberikan edukasi atau bahkan secara berkala bisa ikut untuk melihat apa yang dibeli dan dimakan oleh anak.
 
Seperti di Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat sudah ditemui jajanan anak yang tidak sesuai dengan standarisasi yang menyebabkan siswa mengalami keracunan.

Baca juga: Anggota DPR minta Waskita Karya tidak bergantung dengan PMN
 
Menindaklanjuti ini, pihaknya bersama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Padang melaksanakan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi pengawasan obat dan makanan di Situjuah Banda Dalam pada Senin (13/9). Kegiatan itu juga dihadiri Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra.
 
"Kami mengajak mitra kami dari BPOM melalui Balai Besar POM di Padang untuk turun bersama melihat dan memberikan penjelasan kepada orang tua," katanya.
 
Selain ke orang tua, dia juga meminta agar BPOM juga dapat terus memberikan sosialisasi kepada pedagang agar tidak didapati lagi kejadian anak keracunan.
 
"Para pedagang kita memang murni ikhtiarnya hanya berusaha sehingga ada pedagang yang tidak mendapatkan informasi yang rinci terkait dengan bahan baku yang dipakai," ujarnya.
 
Bahkan, sambungnya bisa saja bahan yang dipakai oleh pedagang saat dibeli di pasaran sudah habis masa berlakunya.

"Atau masa berlakunya masih aktif namun kondisinya sudah rusak, makanya ini perlu kita berikan sosialisasi dan edukasi sehingga tidak ada lagi kejadian yang tidak diinginkan," ujarnya.
 
Untuk dapat menyasar ke daerah pinggir, kata dia Komisi IX DPR-RI telah menyampaikan terobosan ke BPOM untuk membentuk tim ketahanan pangan yang ada di kecamatan bahkan sampai di nagari.
 
"Untuk dapat terus memonitor, terus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sehingga nantinya ada temuan segera ditindaklanjuti," kata dia.
 
Ia mengatakan hal ini bukan dalam rangka mencari kesalahan dari pedagang namun ingin menertibkan 'sehingga semua tetap dalam keadaan yang baik.
 
"Bukan untuk penegakan hukum tapi untuk memberikan edukasi maksimal agar setiap pelaku usaha, pedagang, orang tua, anak, guru, kepala sekolah paham terkait makanan yang diperjualbelikan," ujarnya.
 
Sementara Kepala Balai Besar POM di Padang Abdul Rahim mengatakan untuk pelaku usaha pihaknya juga terus memberikan edukasi cara ritel yang baik salah satunya bagaimana penyimpanan barang yang baik.
 
"Serta bagaimana menjual barang yang terlebih dahulu datang atau masuk, terus memperhatikan kadaluarsanya jadi ini yang terus kita sosialisasikan," ujarnya didampingi Kepala Loka POM di Payakumbuh Iswadi.


Baca juga: Ketua DPR minta Pemerintah audit keamanan siber terkait kebocoran data
Baca juga: Anggota DPR dorong media sebarkan informasi cara lindungi data pribadi

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022