Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Layanan Keuangan Digital Asia Tenggara, Fazz, yang sebelumnya dikenal sebagai Fazz Financial Group, mengumumkan perolehan pendanaan Seri C senilai 100 juta dolar AS pada, Rabu.

Pendanaan ini terdiri atas ekuitas senilai 75 juta dolar AS, yang meliputi investasi dari investor yang telah ada seperti Tiger Global, DST Investment, B Capital, Insignia Ventures Partners, dan ACE & Company.

"Pendanaan ini memungkinkan kami untuk membangun keunggulan teknologi bagi pengguna kami," ucap Chief Executive Officer (CEO) Fazz Hendra Kwik dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Ia mengungkapkan banyak bisnis di Asia Tenggara yang masih belum memperoleh akses terhadap layanan keuangan sepenuhnya dan beberapa di antaranya sangat terdampak oleh pandemi, sehingga Fazz hadir untuk membantu mereka pulih dan tumbuh kembali menjadi lebih kuat.

Kurangnya akses terhadap perangkat teknologi dan pendanaan bank yang merata merupakan tantangan utama bagi UMKM di Asia Tenggara, dengan kesenjangan pendanaan yang saat ini menyentuh 300 miliar dolar AS.

Teknologi Fazz adalah keistimewaan utama Fazz sehingga investasi besar dilakukan pada teknologi dalam bisnis untuk memastikan segala usaha, mulai dari toko kecil milik keluarga hingga perusahaan besar, dapat mengakses layanan keuangan untuk membangun usaha. Fazz ingin memberi manfaat yang sama kepada usaha kecil dan pemilik warung layaknya perusahaan besar.

Investor lain yang turut berpartisipasi dalam pendanaan meliputi Ilham Ltd (berkaitan dana kekayaan negara Asia Tenggara), EDBI, InterVest, Managing Director Y Combinator Michael Seibel, dan Managing Partner GGV Capital) Hans Tung. Fazz menandatangani lembar ketentuan dengan lendable untuk fasilitas pinjaman senilai 25 juta dolar AS.

Hendra menjelaskan pendanaan pada seri terbaru ini akan digunakan untuk membangun Fazz, akun bisnis yang memungkinkan usaha dengan berbagai skala untuk melakukan pembayaran, penyimpanan, dan memperoleh kredit dengan mudah di Asia Tenggara, sehingga dapat mengakselerasi visi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital di kawasan.

Investasi ini diperoleh atas kesuksesan Fazz baru-baru ini, dimana perusahaan mencatat rekor volume transaksi tahunan sebesar 10 miliar dolar AS selama setahun terakhir. Fazz ingin melipatgandakan volume transaksinya dalam 12 bulan ke depan, serta memperluas tim mdi Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan dari 800 anggota lebih menjadi 1.400 anggota.

Adapun Fazz terdiri dari layanan Fazz Agen, Fazz Business, Modal Rakyat, dan StraitsX.

Partner Tiger Global Alex Cook menilai Fazz menyediakan perangkat keuangan penting untuk bisnis-bisnis di Asia Tenggara, sebab banyak di antaranya belum memperoleh kemudahan akses pembayaran digital, fungsi perbendaharaan, dan pertumbuhan modal.

"Platform Fazz telah diadopsi dengan cepat oleh usaha kecil dan perusahaan besar, sehingga kami berharap dapat melanjutkan kemitraan kami dengan Fazz," kata Alex.

Baca juga: Kadin: Pinjol ilegal rusak tatanan industri keuangan digital

Baca juga: AFTECH, PERBANAS, KADIN dukung percepatan inklusi keuangan digital

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022