Jakarta (ANTARA News) - Unjukrasa ribuan buruh di depan Istana Kepresidenan Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa, bubar dengan tertib pada pukul 14.25 WIB setelah mereka berorasi sekitar dua jam. Sebelum membubarkan diri sejumlah koordinator lapangan berusaha menyampaikan aspirasinya secara langsung ke pejabat yang berwenang di Istana, tetapi ditolak. Orator buruh yang berpidato di atas truk dengan sound system yang menggelegar langsung menyampaikan reaksi atas penolakan itu kepada teman-temannya. "Hari ini kembali pimpinan kita dilecehkan karena orang di Istana menolak menerima pimpinan kalian. Jadi pimpinan kalian dilecehkan," katanya. Pernyataan disambut teriakan keras dari pendengarnya. Sang orator kembali mengeluarkan pernyataan bahwa kaum buruh akan menggalang massa lebih besar untuk melakukan mogok nasional atas penolakan tersebut. "Kita akan mogok nasional. Buruh bersatu...." ujar sang orator. "Mogok nasional," sambut kaum buruh. Yel-yel tersebut diucapkan kaum buruh berulang-ulang sambil berjingkrak-jingkrak. Tetapi sebagaimana setiap aksi pasti akan ada tepinya. Di bawah rintik gerimis dan angin yang bertiup kencang ribuan buruh membubarkan diri. Orator lain mengingatkan pemerintah agar menyusun UU ketenagakerjaan yang memihak buruh. Jika tidak, mereka akan turun ke jalan memperjuangkan nasibnya. Pukul 14.25 perlahan konsentrasi massa di depan istana kepresidenan mencair, lalu lintas kembali lancar dan aparat polisi mengucapkan selamat jalan pada buruh di pengeras suara.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006