apabila masyarakat tidak bijak dalam menerima kebijakan pemerintah soal menaikkan harga BBM, maka Indonesia tidak akan bisa keluar dari krisis
Jakarta (ANTARA) -
Seiring  gelombang unjuk rasa di berbagai daerah soal kenaikan harga BBM, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menyebut kebijakan tersebut terpaksa diambil pemerintah karena dipicu krisis ekonomi dunia.

Krisis, kata dia, seperti COVID-19 namun yang dihantam berbeda di mana ketika pandemi yang dihantam kesehatan, sedangkan krisis kali ini yang dihantam ada tiga yakni energi, pangan, dan keuangan.

"Sekarang itu hantaman krisis tiga di dunia, yakni krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan," kata Abraham selepas berbicara di atas mobil komando, Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut dia, apabila masyarakat tidak bijak dalam menerima kebijakan pemerintah soal menaikkan harga BBM, maka Indonesia tidak akan bisa keluar dari krisis.

"Makanya pemerintah melakukan kalkulasi yang matang tadi untuk memastikan supaya Indonesia bisa keluar dari tiga krisis ini," jelasnya.

Dia juga menegaskan yang menghadapi krisis ini bukan hanya Indonesia saja, namun ada 107 negara di dunia.

Abraham menyebutkan bahwa tingkat inflasi di Amerika sudah 60 persen dan Turki 80 persen.

"Indonesia, Alhamdulillah belum mencapai selevel seperti itu, tapi kita berusaha menjaga betul, supaya harga tetap terjangkau, lapangan pekerjaan tetap terjaga, makanya anggaran fiskal kita tidak bisa tersedot hanya untuk satu dua hal saja," tuturnya.

Gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Unjuk rasa digelar sejumlah elemen di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia.

Unjuk rasa yang digelar masyarakat seiring dengan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax yang diumumkan Presiden RI Joko Widodo pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.

Harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Baca juga: Pewakilan KSP temui demonstran di Patung Kuda
Baca juga: KSP sebut Presidensi G20 Indonesia bantu pulihkan ekonomi masyarakat
Baca juga: Moeldoko serukan lagi percepatan pengembangan ekosistem sorgum

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022