Makassar (ANTARA News) - Sekitar 20-an mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, melakukan "razia" warga Australia di Hotel Sahid, Makassar, Selasa (4/4). Razia itu dilakukan sebagai bentuk protes atas perlakuan pemerintah Australia yang dinilai kurang bersahabat dan menghargai pemerintah dan kedaulatan Indonesia terkait pemberian visa tinggal sementara ke sejumlah warga Papua dan pemuatan karikatur yang tidak senonoh mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka mendatangi hotel berbintang empat tersebut dan melakukan orasi dan mengeluarkan pernyataan bahwa warga Australia untuk sementara tidak diperkenankan berada di Indonesia, sebelum meminta maaf dan bersungguh-sungguh memperbaiki kembali hubungan diplomatiknya dengan Indonesia. Mereka berusaha menerobos masuk ke hotel namun dicegah oleh aparat kepolisian yang telah berjaga-jaga di sekitar hotel dekat mal Ratu Indah milik keluarga HM. Jusuf Kalla itu. Karena gagal masuk hotel, demonstran yang dimpimpin Nurcholis itu mendesak pihak manajemen Hotel Sahid untuk keluar menemui mereka dan menandatangani pernyataan bahwa untuk sementara hotel tidak akan menerima tamu asing yang berasal dari negeri Kanguru itu. Akhirnya pihak Hotel Sahid yang diwakili Saparuddin menemui mahasiswa dan menandatangani pernyataan sikap tersebut, kemudian para demonstran membubarkan diri.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006