Jakarta (ANTARA) - Kardinal pertama putera Timor Leste, Kardinal Dom Vergillio do Carmo da Silva, turut hadir dan memberi pemberkatan pada malam resepsi diplomatik yang dilaksanakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dili memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia dan 20 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Timor Leste, di halaman Gedung KBRI di Dili, beberapa hari lalu.

Memberi komentar soal kehadiran da Silva pada resepsi diplomatik itu, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Okto D Manik, dari Dili, Jumat, menyatakan, "Kehadiran Kardinal yang adalah putra daerah asli Timor Leste pada malam resepsi diplomatik Republik Indonesia di Dili ini juga turut memberi kontribusi positif pada peningkatan hubungan diplomatik Indonesia-Timor Leste."

Da Silva baru saja ditahbiskan Paus Fransiskus menjadi kardinal pertama putera daerah dari negara itu pada awal September lalu. Dalam pemberkatan-nya pada malam resepsi diplomatik yang diutarakan dalam bahasa Indonesia dan Tetum (bahasa resmi Timor Leste), dia mengharapkan agar hubungan kedua negara ini semakin baik dari waktu ke waktu pada segala aspek sehingga memberi kebaikan bagi kedua bangsa.

Manik menjadi tuan rumah resepsi diplomatik yang digelar dalam suasana penuh persahabatan, yang dilaksanakan pada Selasa lalu (13/9/2022). Tamu kehormatan dalam resepsi diplomatik itu adalah Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta.

Ia melanjutkan, "Hubungan Indonesia dan Timor-Leste terjalin erat dalam 20 tahun terakhir. Kerja sama di berbagai sektor dan rasa saling percaya semakin kuat. Hal ini menjadi modal untuk semakin memperkuat hubungan bilateral di masa mendatang."

Resepsi diplomatik itu dihadiri sekitar 300 tamu undangan dari kalangan pemerintah Timor-Leste, diplomat negara sahabat, dan mitra kerja KBRI di Dili. “Hubungan bilateral kedua negara terjalin hangat. Pada masa pandemi COVID-19, perdagangan kedua negara juga menunjukkan peningkatan,” kata dia.

Resepsi kali ini terasa istimewa karena membawa dua semangat, yaitu semangat HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang juga bertepatan dengan peringatan 20 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang jatuh pada 2 Juli 2022.

“Dalam 20 tahun terakhir, kita melihat kemajuan luar biasa dalam hubungan bilateral kedua negara. Berkat jiwa kenegarawanan semua pihak, telah tercapai perdamaian. Keduanya terus membangun bersama masa depan lebih baik bagi rakyat kedua bangsa,” kata Horta. “Rekonsiliasi pasca konflik antara Indonesia dan Timor-Leste menjadi contoh di kawasan Asia Tenggara dan Asia bahkan di dunia," kata dia.

Penyelenggaraan resepsi diplomatik juga dimeriahkan oleh berbagai pagelaran budaya Indonesia. Tari “Tea Eku” dari Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, menyemarakkan acara saat para penari menyambut kedatangan Horta di tempat resepsi. Lima gadis menari lincah mengikuti hentakan irama musik khas NTT.

Selain itu, KBRI di Dili juga mempertunjukkan baju daerah dari berbagai provinsi Indonesia yang diperagakan para anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI di Dili. Selain itu tidak ketinggalan beragam macam sajian masakan khas dari berbagai wilayah nusantara juga disajikan yang dinikmati para hadirin.

Manik pada kesempatan ini juga memotong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas perayaan HUT ke-77 Indonesia dan 20 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Potongan tumpeng antara lain diberikan kepada Horta, ketua Parlemen Timor Leste, da Silva, dan wakil menteri luar negeri Timor Leste.

Turut hadir tokoh penting dan pejabat tinggi Timor Leste, antara lain mantan Perdana Menteri Timor Leste, Mari Alkatiri, mantan Panglima Tentara Timor Leste, Jenderal Lere Anan Timur, dan sejumlah menteri di kabinet pemerintahan negara itu.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022