Jakarta (ANTARA) - Raushan Fikri Usada, putra sulung almarhum Prof Azyumardi Azra membantah ayahnya yang meninggal dunia dalam suatu kunjungan kerja di Malaysia akibat terpapar Covid-19.

"Tidak, tidak benar sama sekali," kata dia, kepada wartawan di rumah duka di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jawa Barat, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diterima dari pihak rumah sakit, almarhum meninggal akibat serangan jantung. "Keletihan yang berakibat pada serangan jantung," ucap dia.

Baca juga: Wasiat terakhir Azyumardi Azra

Sebelumnya, kata dia, almarhum tidak pernah mengeluh sakit jantung. "Tidak, sama sekali tidak. Ini pertama kali, mendadak banget," katanya.

Ayahnya mengembuskan napas terakhir di RS Serdang, Selangor, Malaysia, pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat. Mantan rektor UIN Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.

Baca juga: ISWAMI: Kepergian Azyumardi kehilangan besar media Malaysia-Indonesia

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, menurut rencana akan mengantarkan jenazah dan mendampingi keluarga almarhum cendikiawan Islam itu kembali ke Tanah Air, Senin.

Hermono di Kuala Lumpur, Senin, mengucapkan terrima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan sejak tokoh nasional itu dirawat hingga meninggal dunia, termasuk kepada mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, yang memfasilitasi pengiriman jenazah dan keluarga ke Jakarta.

Baca juga: Dubes Hermono akan antar jenazah Azyumardi Azra ke Tanah Air

Hermono mengatakan, jenazah Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra, saat ini tengah dalam proses penyiapan untuk pemulangan ke Indonesia dan akan diberangkatkan ke Tanah Air segera setelah beberapa dokumen sebagai persyaratan membawa jenazah keluar negeri dipenuhi hari ini. Meski demikian belum dapat dipastikan waktunya.

Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur memfasilitasi dan memberikan bantuan sejak dia dirawat pada unit CCU di RS Serdang, Selangor, hingga proses pemulangan ke Indonesia.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Prof Azyumardi Azra sosok kritis dan kreatif

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022