Jakarta (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi China memainkan peran utama dalam mendorong pembangunan global dan mempertahankan stabilitas ekonomi global, kata seorang pakar asal Mesir.

"China membela kepentingan negara-negara berkembang di panggung internasional, dan juga berperan aktif dalam sejumlah organisasi internasional penting seperti Kelompok 20 dan BRICS," ujar Direktur Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram Mohamed Fayez Farahat milik pemerintah Mesir di Kairo.

Dalam wawancara dengan Xinhua baru-baru ini, Farahat mengatakan bahwa sejumlah inisiatif usulan China, termasuk Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) dan Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI), mencerminkan kontribusi China terhadap pembangunan global serta dukungan bagi negara-negara berkembang dan emerging economy.

BRI terbilang penting mengingat partisipasi yang luas dari negara-negara dan dampak positifnya terhadap ekonomi global, tutur pakar tersebut, seraya menyoroti bahwa BRI "memperkaya konsep pembangunan, yang merupakan isu dasar menyangkut negara-negara berkembang."
 
   (Xinhua)


"Ini menjadikan filosofi BRI berbeda dari inisiatif internasional lainnya yang hanya berfokus pada perdagangan dan pembangunan yang terabaikan, atau dimensi politik," urai Farahat.

Pakar yang pernah beberapa kali bepergian ke China tersebut menyampaikan bahwa dirinya menyaksikan langsung transformasi besar di negara tersebut, seraya mengaitkan capaian pembangunan China dengan faktor-faktor seperti konsensus internal di antara rakyatnya dan fakta bahwa China bekerja sesuai perencanaan "dengan syarat dan tujuan yang spesifik."

"Saya meyakini bahwa China memberikan model yang penting bagi konsep negara berbasis pembangunan, yang merupakan model menarik bagi emerging economy di dunia," kata Farahat.

Saat dunia dilanda krisis ekonomi di masa lalu, China berkontribusi besar terhadap pemulihan stabilitas ekonomi global, imbuh Farahat, seraya memperkirakan bahwa China akan memainkan peran lebih besar dalam aspek ini.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022