Sejak 2020, Indonesia menempati peringkat kedua untuk pangsa pasar udang di AS
Jakarta (ANTARA) - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Food and Drug Association (FDA) Amerika Serikat untuk menjamin kualitas udang asal Indonesia, yang diekspor ke AS terkait keamanan pangan.

"Namun, kami juga sadar bahwa peluang pasar di Amerika serikat masih sangat terbuka untuk hasil perikanan Indonesia," kata Kepala BKIPM Pamuji Lestari usai melakukan pertemuan dengan perwakilan FDA AS di Jakarta, Senin.

Pamuji mengungkapkan sejak 2020, Indonesia menempati peringkat kedua untuk pangsa pasar udang di AS.

Oleh karena itu, pihaknya ingin pencapaian tersebut semakin meningkat dengan menginisiasi Regulatory Partnership Agreement (RPA) guna memperkuat kepercayaan konsumen bahwa udang Indonesia terjamin kualitas dan keamanannya.

"Harapannya akan semakin membuka akses pasar di Amerika Serikat, dan melalui kegiatan WGS (whole genome sequencing) feasibility visit ini akan membuka wawasan BKIPM terhadap teknologi sekuensing DNA generasi ketiga, serta sebagai titik awal bagi Indonesia untuk masuk dalam jaringan keamanan pangan level dunia," kata Pamuji.

Dia mengatakan perkembangan metode uji terhadap penyakit yang diakibatkan oleh kontaminasi bahan pangan saat ini telah berkembang pesat. Hal ini karena adanya tuntutan keakuratan hasil uji, kecepatan identifikasi serta pelacakan.

Pamuji menegaskan Indonesia sedang giat-giatnya membangun sistem jaminan mutu dan keamanan pangan demikian juga membangun jaringan internasional yang dapat mendukung harmonisasi sistem dan mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara besar.

"Hal tersebut bukan hanya semata-mata dalam upaya mendukung fasilitasi perdagangan, namun juga sebagai sarana transfer teknologi, pengetahuan dan pengalaman," katanya.

Ia pun menyebutkan Indonesia terus berusaha memenuhi persyaratan pasar. Terlebih tren konsumen perdagangan hasil perikanan global saat ini lebih mementingkan aspek mutu dan keamanan pangan serta kecenderungan persyaratan terkait keamanan pangan yang ketat.

Sebagai negara anggota World Trade Organization (WTO), dia menyebut bahwa Indonesia memastikan untuk memegang teguh standar internasional dalam keamanan pangan hasil perikanan yang diekspor. Hingga kini produk perikanan Indonesia telah diterima di 171 negara dunia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong penuh peningkatan ekspor udang. Dia memaparkan, udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global. Dalam kurun waktu 2015–2019 udang merupakan permintaan pasar nomor dua setelah salmon.

"Indonesia selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen," katanya.

Baca juga: Menteri Trenggono ungkap tantangan kejar target 2 juta ton udang 2024
Baca juga: KKP upayakan kemandirian produksi induk udang unggul

Baca juga: Bebas bea masuk, udang asal Indonesia diyakini bisa dominasi pasar AS

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022