Merauke (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan perlunya peningkatan produksi pupuk di dalam negeri dan memastikan kelancaran distribusinya sehingga benar-benar sampai ke tangan petani yang membutuhkan. "Kita memang perlu lebih banyak memproduksi pupuk dan memastikan distribusinya lancar, tidak menyimpang, dan ongkos produksi diupayakan lebih murah," kata Presiden dalam dialog dengan petani di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua, Rabu. Presiden menyempatkan mengadakan dialog dengan petani di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke sesaat sebelum membuka panen raya padi daerah itu. Kepala Negara menyebutkan, bahan baku utama pembuatan pupuk adalah gas, karena itu pemerintah akan mengupayakan agar produksi gas lebih banyak untuk konsumsi dalam negeri. Menurut Presiden, jika ada kontrak gas yang berakhir, pemerintah akan memperbaiki kontrak itu dan akan diarahkan untuk lebih banyak bagi penggunaan di dalam negeri. Sementara itu Menteri Pertanian Anton Apriyanto yang menyertai kunjungan Presiden ke Merauke mengatakan bahwa kelangkaan pupuk saat ini hanya terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kelangkaan pupuk itu terjadi karena adanya kerusakan pabrik Petrokimia Gresik sehingga untuk memasok wilayah Jateng dan Jatim harus didatangkan dari Pupuk Kaltim. "Namun ternyata penyaluran dari Pupuk Kaltim menghadapi kendala berupa kesulitan transportasi yaitu tidak adanya pengapalan pupuk," kata Anton menjawab pertanyaan wartawan seputar masalah kelangkaan pupuk. Untuk mengatasi masalah itu, pihaknya sudah meminta kepada perusahaan induk (PT Pusri) untuk memasok kebutuhan pupuk di wilayah itu. "Kita sudah meminta kepada holding untuk memasok kebutuhan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pokoknya harus ada, terserah dari mana," kata Anton.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006