Klaten (ANTARA) -
Ribuan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Jawa Tengah menerima bantuan sosial dari pemerintah provinsi setempat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan sebagai upaya pengendalian inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Ada 2.264 gapoktan yang menerima bansos dengan nilai total Rp950.880.000, sebanyak 131 di antaranya ada di Klaten," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menyalurkan bantuan sosial untuk gapoktan di Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Senin.

Baca juga: Pemprov Jateng salurkan bansos IKM

Pemprov Jateng juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian berupa kultivator untuk mengolah tanah sekunder.

Menurut dia, masih banyak petani yang membutuhkan BBM untuk berproduksi seperti mesin traktor dan pompa air.

Baca juga: Program Sumbangsih Sosial bantu sarpras 18 panti asuhan di Jateng

"Pemprov Jateng sudah mengalokasikan anggaran. Hari ini coba kami data satu per satu, tadi kami berikan bantuan kultivator sekaligus kita catat gapoktan itu. Insya Allah akan kami bantu BBM agar meringankan mereka. Ini yang satu per satu kita lihat di lapangan kami cek agar datanya presisi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengenalkan beras jenis Srinuk sebagai produk pertanian unggulan saat ini.

Baca juga: Pemprov Jateng siapkan skema bantuan-pendampingan petani terdampak BBM

"Ini satu lagi ini produknya menarik karena hasil rekayasa. Kalau dulu ada Raja Lele itu legend di Delanggu. Kalau orang Jawa makan nasi Raja Lele mesti orang kaya, top markotop enak, wangi luar biasa. Dan karena dulu pernah hilang, sekarang dikembalikan dengan riset yang baru dikasih nama Srinuk," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022