Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) kampus Kediri, Jawa Timur memberikan pelatihan pengolahan kulit kopi menjadi pupuk organik dan pestisida nabati yang bermanfaat untuk sektor pertanian.

Ahli bidang penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat UB Kampus Kediri Wuwun Ristiva dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan bahwa pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan edukasi para petani.

"Dengan sedikit perlakuan yang juga menggunakan bahan alam yaitu tetes tebu atau gula batok, kulit biji kopi bisa menjadi pupuk organik dan pestisida nabati," kata Wuwun.

Wuwun menjelaskan, penyuluhan yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang digelar Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) UB Kediri itu menitikberatkan pada edukasi dan penguatan kapasitas petani.

Para petani, lanjutnya, diberikan pemahaman tentang kesadaran akan pentingnya untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya lokal sebagai upaya memperkuat ekosistem pertanian yang lebih produktif, ramah lingkungan dan lebih menyejahterakan.

Baca juga: Dekan UB: Pendidikan vokasi harus berorientasi keahlian dan kepakaran

Baca juga: Mahasiswa UB dan UGM ciptakan ekosistem gambut berbasis energi hijau


"Kelebihan produk ini adalah lebih mudah diserap tanah, unsur mikro lebih lengkap, penghematan pemakaian pupuk dan juga ramah lingkungan," katanya.

Dengan pemanfaatan limbah kulit kopi itu, membuat pola budi daya produk tersebut lebih ramah lingkungan. Selain itu juga pemanfaatan kulit kopi juga bisa meningkatkan nilai tambah bagi petani karena tidak hanya memproduksi kopi saja, namun juga memanfaatkan limbahnya.

Sementara itu, ahli bidang strategi pemasaran UB Kediri Edi Purwanto menyampaikan bahwa pemanfaatan kulit kopi menjadi produk olahan pupuk organik dan pestisida nabati akan membuat budi daya lebih produktif dan sehat serta mengurangi biaya pembelian pupuk.

"Para petani bisa dikoordinir secara bersama-sama dengan modal sangat murah, dibuat kemasan yang bagus dan memanfaatkan media promosi yang optimal, akan menjadi tambahan penghasilan para petani yang muaranya tentu peningkatan kesejahteraan," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UB buat permen vitamin rambut dari daun kelor dan mangkokan

Baca juga: UB gandeng industri bangkitkan usaha pupuk organik cair

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022