Jambi (ANTARA) - Latihan keras dan tekun membawa Fatimah Putri Ramadhan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja), meraih medali emas dalam Kejurnas Wushu Senior dan Sirkuit Nasional Wushu Junior "Piala Presiden 2022" di Surabaya.

"Bersyukur meraih emas di ajang Kejurnas, selanjutnya saya fokus untuk bisa tampil baik di PON 2024 mendatang," kata Fatimah Putri Ramadhan di Jambi, Selasa.

Fatimah menjadi juara dan dinobatkan sebagai Women’s Duilian serta membawa pulang medali emas serta sertifikat. Ia mengaku selalu memegang teguh motivasi serta memegang keyakinan "tanpa keberanian tidak ada kemenangan, tanpa perjuangan dan proses tidak ada happy ending".

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum Universitas Jambi Dr A Zarkasi, mengapresiasi prestasi emas yang diraih Fatimah.

“Bersyukur sekali dengan prestasi anak kita Fatimah Putri Ramadhan, mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Jambi yang berhasil meraih medali emas di Kejurnas Nasional Wushu ini. Prestasi ini sangat membanggakan karena ikut mengharumkan nama Universitas Jambi di kancah nasional di bidang olah raga wushu,” kata Zarkasi.

Ia meminta prestasi yang diraih itu memotivasi mahasiswa-mahasiswa yang lain juga berprestasi di berbagai bidang, baik baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.

"Secara kelembagaan prestasi semacam ini sangat bermanfaat terutama dalam upaya Unja untuk terus mendorong mahasiswa berprestasi baik secara akademik mau pun bidang keolahragaan dan bidang lainnya yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur Indeks Kinerja Utama (IKU) bagi universitas," katanya.

Dukungan terhadap prestasi mahasiswa itu, menurut Zarkasi merupakan bagian dari program Universitas Jambi yang disebut "Unja SMART" untuk menuju Universitas Jambi yang berstatus BLU menjadi Universitas Badan Hukum.

Fatimah Putri merupakan Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Jambi berhasil meraih medali emas dengan mengalahkan atlet lainnya dalam ajang kompetisi wushu yang digelar di Surabaya, 17-22 September 2022 itu.

“Tanpa keberanian tidak ada kemenangan, tanpa perjuangan dan proses tidak ada happy ending. Percayalah pada setiap proses dalam keadaan tersulit maupun termudah, proses tidak akan pernah mengkhianati waktu, tindakan, serta perjuangan yang kamu ambil untuk bisa bertahan dalam keadaan apa pun nanti mau pun saat ini. Dan tetaplah selalu bersyukur,” kata Fatimah.

Fatimah menjelaskan persiapan yang ia lakukan berupa latihan pagi dan sore serta mempersiapkan diri dan juga mental, berlatih dengan giat dan gigih serta mentargetkan tujuan pertandingan.


Baca juga: Badak jawa jadi logo dan maskot Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022
Baca juga: Indonesia kembali menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022


 

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022