Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan mengambil sebagian transshipment market yang ada di Selat Malaka, dengan pangsa pasar sebesar 5 persen
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyiapkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, sebagai transshipment port untuk dapat disinggahi sejumlah kapal berukuran besar dari berbagai negara.

Transhipment port merupakan pelabuhan hub ekspor, di mana kargo dari kapal-kapal kecil di seluruh penjuru dialih-muatkan di kapal besar yang bersandar di pelabuhan untuk dikirim ke luar negeri dan sebaliknya.

"Pelabuhan Kuala Tanjung menggunakan konsep self generating port, yaitu kargo pelabuhan diperoleh dari kawasan pelabuhan itu sendiri," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Arif Toha dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Pelabuhan Kuala Tanjung dikelola oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan/KSOP Kelas III Kuala Tanjung selaku penyelenggara dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) selaku operator.

Dikatakan, pelabuhan yang terletak di Kabupaten Batu Bara itu memiliki beberapa keunggulan diantaranya terletak di lokasi yang strategis di Selat Malaka, yang merupakan salah satu rute perdagangan utama di dunia.

Mengingat Kuala Tanjung akan terkoneksi oleh jalan tol Trans Sumatera yang saat ini sedang dalam pengerjaan dan tersedia jalur Kereta Api sehingga akan lebih memudahkan konektivitas dari dan ke pelabuhan.

"Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan mengambil sebagian transshipment market yang ada di Selat Malaka, dengan pangsa pasar sebesar 5 persen," kata Dirjen Arif.

Pengembangan Kuala Tanjung dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan pembangunan terminal multi guna yang berfungsi sebagai pintu masuk Sumatera Utara yang dilanjutkan dengan pengembangan Kawasan industri yang akan menggenerate kargo terminal multi guna, sehingga tercipta volume kargo yang optimal sebagai dasar pengembangan Hub Port.

Adapun tahap I Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yakni Kuala Tanjung terminal multi guna telah beroperasi. Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo ini dilengkapi dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m.

Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat.

Saat ini telah terdapat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan Kawasan industri lainnya yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara dan provinsi sekitarnya yang berdekatan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Diharapkan, Kawasan industri tersebut akan menggunakan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pusat distribusi barang dalam mendukung peran Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional.

Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung ini dapat meningkatkan produktivitas di wilayah Sumatera Utara yang memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA), diantaranya kelapa sawit, produk turunan CPO, karet, dan kertas.

Baca juga: Menhub minta pengelola Pelabuhan Kuala Tanjung tingkatkan layanan

Baca juga: Pelindo-KAI-PTPN III optimalkan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung

Baca juga: Pelindo 1 jalin kerja sama kembangkan Kuala Tanjung PIE

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022