"Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Presiden Jokowi sudah minta kita tanam apa saja yang bisa ditanam."
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan soliditas masyarakat mampu membawa bangsa Indonesia melewati tantangan global, seperti masalah ketahanan pangan, ketersediaan energi, dan sistem keuangan.

"Kita sudah membuktikan saat COVID-19 kemarin. Dengan soliditas yang kuat, kita bisa melewati pandemi dengan baik dan cepat. Kondisi ini pun berlaku saat kita menghadapi tantangan global seperti sekarang," kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Moeldoko mengatakan hal itu saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Jakarta, Rabu malam (28/9). Dia menambahkan jangan ada lagi pengelompokan minoritas atau mayoritas.

"Kita adalah satu dan harus bahu-membahu untuk Indonesia Maju pada 2045," katanya.

Baca juga: Mentan RI tegaskan pangan bagian "human rights" di AMM G20

Soliditas masyarakat menjadi penting untuk melengkapi kerja keras Pemerintah dalam melewati berbagai tantangan global, katanya. Moeldoko juga mengingatkan bahwa ancaman krisis pangan adalah nyata.

Dia menyebutkan kini terdapat 19 juta orang di dunia mengalami kurang gizi dan 394 juta jiwa mengalami kesulitan dalam sektor pangan. Namun demikian, lanjutnya, kondisi Indonesia tetap dalam keadaan baik karena ketersediaan pangan terjaga, sehingga kebutuhan konsumsi nasional tercukupi.

Meskipun kondisi Indonesia tetap terkendali di tengah krisis pangan global, katanya, Pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah karena situasi dunia terus berubah dipengaruhi dengan perubahan iklim dan cuaca serta kondisi geopolitik.

"Perubahan iklim dan cuaca bisa membuat kondisi gagal panen. Kondisi geopolitik global akhirnya membuat negara-negara produsen pangan menghentikan ekspornya untuk mencukupi kebutuhan domestiknya," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi dorong startup berani tangkap peluang sektor pangan

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi krisis pangan dengan menerapkan diversifikasi hingga menyediakan anggaran untuk ekstensifikasi lahan-lahan pertanian, jelasnya.

"Lalu apa yang bisa dilakukan masyarakat? Presiden Jokowi sudah minta kita tanam apa saja yang bisa ditanam. Manfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah untuk menanam cabai, sayuran, atau lainnya," ujar Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu berharap PSMTI dapat menjadi organisasi yang mendekatkan masyarakat daerah dengan Pemerintah, karena anggota paguyuban itu tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: FAO: Konflik dan iklim kemungkinan picu lebih banyak krisis pangan

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022