Ambon (ANTARA) - Yayasan Pelangi Maluku (YPM) menyasar komunitas untuk melakukan layanan pemeriksaan HIV Mandiri Oral Fluid Test (OFT) gratis bagi warga Kota Ambon.

"Untuk pemeriksaan OFT ini sasaran kita kepada komunitas, walaupun ada beberapa komunitas atau orang yang berisiko enggan untuk melakukan pemeriksaan ke layanan dengan berbagai pertimbangan," kata Direktur Yayasan Pelangi Maluku Rosa Pentury di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan pemeriksaan OFT menjadi salah satu alternatif bagi komunitas, karena secara mandiri dapat digunakan dengan cukup usapkan ujung alat ke gusi atas dan bawah untuk mendapatkan sampel air liur.

Baca juga: 800 Pengidap HIV/AIDS di Maluku

Kemudian, dicelupkan ke cairan pelarut dan hasil tes dapat diketahui setelah 10-20 menit. Hasilnya akan terbaca apabila hasil tes positif, negatif atau tidak valid ditandai dengan kemunculan garis pada alat tes.

Sosialisasi, katanya, terus dilakukan ke komunitas untuk melakukan tes sendiri dan cukup baik respons komunitas, karena merasa berisiko meminta untuk dilakukan tes.

Proses sosialisasi dan kesadaran diri melalui pendekatan pemeriksaan HIV mandiri mampu menarik sebagian besar dari mereka yang belum pernah mengikuti tes HIV.

"Masyarakat yang berisiko menampakkan indikator ukur yang jelas, yakni datang ke klinik untuk minta alat untuk melakukan tes mandiri," katanya.

Baca juga: Kampanye HIV/AIDS di Maluku, melawan pandemi di tengah pandemi

Baca juga: KPA Maluku: 392 kasus penularan HIV terdata saat pandemi COVID-19


Upaya ini, kata Rosa, dilakukan untuk membantu mengungkap kasus HIV-AIDS yang masih tersembunyi. "Kami berharap ada silent people yang berisiko  mau datang untuk melakukan tes sendiri," ujarnya.

Pihaknya berharap semakin banyak orang yang melakukan tes semakin baik, terutama masyarakat yang berisiko untuk melakukan pemeriksaan sejak dini.

"Masyarakat yang berisiko dapat melakukan tes HIV mandiri gratis dengan menghubungi staf YPM atau langsung ke kantor yayasan untuk mendapatkan layanan," kata Rosa.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022