Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Nur Hassan Wirajuda, di Jakarta, Senin, berkomentar "Silakan bermimpi di siang bolong" tentang klaim Jacob Rumbiak yang mengaku sebagai Menteri Luar Negeri Otoritas Nasional Papua Barat, bahwa beberapa negara di kawasan Pasifik mendukung upaya kemerdekaan Papua. "Silahkan bermimpi di siang bolong," kata Wirajuda, saat ditanya wartawan yang meliput Sidang Komisi ke-62 Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP), di Balai Sidang Jakarta. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa negara-negara Pasifik telah membangun hubungan yang sangat baik dengan Indonesia selama beberapa tahun terakhir. "Tiap tahun negara-negara itu menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan Indonesia. Bahkan, mereka menyebutkan otonomi khusus adalah salah satu solusi terbaik bagi masalah," kata Menlu. Dalam kesempatan itu, Wirajuda - yang terpilih sebagai Ketua Sidang Komisi ke-62 UNESCAP, juga menyebutkan bahwa hubungan Republik Indonesia (RI) dengan Vanuatu telah berlangsung sangat erat. "Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Vanuatu dalam waktu dekat. Terakhir bertemu pada September tahun lalu" kata dia. Terkait dengan kegiatan UNESCAP, sekitar 19 negara-negara Pasifik berdiskusi dengan negara-negara di Benua Asia, termasuk Indonesia, untuk memperkuat kerjasama pembangunan, ekonomi, dan politik. Sebelumnya, Rumbiak mengklaim bahwa Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara kepulauan di kawasan Pasifik mendukung kemerdekaan Papua pada tahun 2010 atau minimal referendum pada sebelum tahun tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2006