Jakarta (ANTARA) -
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 125 orang.
 
Data sementara diperoleh dari hasil asesmen yang dilakukan Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI pada Minggu, pukul 15.45 WIB.
 
"Data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 orang, tetapi setelah ditelusuri di rumah sakit terkait menjadi 125 orang," kata Ketua Tim DVI Polri Brigjen Pol. dr. Nyoman Eddy Purnama Wirawan.

Baca juga: Mabes Polri kirim tim DVI identifikasi korban tragedi Kanjuruhan
 
Nyoman merinci dari 125 korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak 124 orang, sisa yang belum teridentifikasi satu orang di RSSA.
 
Menurut dia, terjadi selisih data karena satu data korban tercatat dua kali, yaitu atas nama Klarisa (18) di RSUS Kanjuruhan tercatat atas nama Clarita (18) di RS Teja Husada.
 
Kemudian, korban atas Bama Muh Khoirul Huda (28) dibawa pulang langsung tercatat ganda dengan nama Ach. Khoirul Huda (28) asal Garum,  Biltar terkonfirmasi berada di RSSA.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dan pentingnya menghidupkan budaya cangkrukan
 
Tim juga menemukan adanya kesalahan pencatatan di RS Salsabila yang sebelumnya meninggal dunia tiga orang, dirujuk satu orang, namun setelah dikonfirmasi satu meninggal dunia atas nama Haikal (15) atau Tirtoyudo serta  tiga dirujuk ke RSSA dan sudah teridentifikasi.
 
"Tim DVI saat ini kerja cepat, tapi masih bisa berubah datanya karena tim masih bekerja," kata Dedi.
 
Berikut rincian data jumlah korban meninggal dunia yang tercatat di sejumlah rumah sakit,

Baca juga: Ketua Umum PAN minta Liga 1 dihentikan sementara dan dievaluasi
 
RSUD Kanjuruhan 21 orang, RSUD Gondang Legi empat orang, RSSA 20 orang, RS Wava Husasa 48 orang, RSUS Teja Husada 13 orang, RS Hasta Husada tiga orang, RS Ben Mari, RST Soepraoen, dan RS Salsabila masing-masing satu orang, serta satu korban meninggal dunia di TKP langsung dibawa pulang ada satu orang terkonfirmasi oleh keluarga.
 
Selain korban tewas, insiden kemanusiaan itu melukai 232 orang. Para korban mengalami luka-luka karena terinjak, patah tulang, dislokasi, engsel lepas, mata perih, dan kadar oksigen rendah.
 
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022