KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) sedang melakukan transformasi pendidikan dalam mencapai cita-cita besarnya menuju single institute yaitu Ocean Institut of Indonesia yang telah di-lauching oleh Menteri Ke
Jakarta (ANTARA) - Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP),  salah satu satuan pendidikan tinggi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi Ocean Institute of Indonesia (OII) yang diproyeksikan menjadi kampus utama.

“KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) sedang melakukan transformasi pendidikan dalam mencapai cita-cita besarnya menuju single institute yaitu Ocean Institut of Indonesia yang telah di-lauching oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, di mana Politeknik AUP sebagai kampus utama,” kata Kepala BRSDM KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Sejak berdiri dengan nama Diklat AUP pada tahun 1962 sampai dengan sekarang, Politeknik AUP telah meluluskan 12.080 orang dan dalam lima tahun terakhir dengan yang tersebar masuk ke dunia usaha dan industri dalam negeri 64 persen, wirausaha kelautan dan perikanan 15 persen, ASN 7 persen, lain-lain 9 persen, kuliah 3 persen, dan ke luar negeri 2 persen.

Baca juga: Indonesia-Australia perkuat kerja sama atasi penangkapan ikan ilegal

“Dalam pelaksanaan transformasi pendidikan akan dilakukan juga Konversi Peringkat Akreditasi dan Peningkatan Akreditasi Prodi Program Sarjana Terapan D4, program pascasarjana dan institusi, dan ditargetkan tahun 2023 menjadi institusi pendidikan tinggi vokasi dengan peringkat unggul," kata Nyoman.

Menurut dia, hal itu sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun bersama antara pusat pendidikan dan tim Politeknik AUP. Selain itu ada Program Percepatan Guru Besar 2022-2024. Pada tahun 2022 telah diusulkan empat guru besar vokasi, dan telah disetujui satu guru besar vokasi.

Dia berharap alumni Politeknik AUP dapat memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan transformasi Politeknik AUP menjadi OII serta dukungan terhadap program-program prioritas BRSDM dan KKP.

Kontribusinya antara lain lulusan yang dihasilkan dapat diserap oleh para pengusaha/wirausaha, memberikan fasilitasi tempat usaha menjadi kelas industri bagi para taruna/peserta didik, menjadi dosen tidak tetap melalui sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau, serta menjadi mentor bagi para peserta didik yang akan mengembangkan diri sebagai wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan.

Baca juga: KKP-Norwegia kerja sama penjaminan mutu, keamanan, dan kesehatan ikan

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu yang merupakan alumni Politeknik AUP berharap alumni dapat mengisi peluang bisnis dan lapangan pekerjaan dari kebijakan ekonomi biru yang diimplementasikan KKP.

Dia juga berharap Politeknik AUP dapat mengevaluasi kurikulum agar sesuai dengan kebijakan ekonomi biru serta menyiapkan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono telah menyampaikan lima program strategi KKP untuk mengimplementasikan ekonomi biru. Pertama, memperluas wilayah konservasi dengan target 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia dengan mengedepankan kualitas kawasan konservasi. Kedua, penangkapan ikan secara terukur yang berbasis pada kuota penangkapan dan menetapkan zona konservasi di enam zona penangkapan ikan.

Ketiga, menjaga daya dukung lingkungan dengan budidaya ikan yang ramah lingkungan baik budidaya laut, pesisir maupun pedalaman untuk meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri. Keempat, penataan ruang laut untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut. Kelima, Program Bulan Cinta Laut untuk mengatasi sampah laut.

Pada wisuda Politeknik AUP Tahun 2022, Menteri Trenggono menyampaikan kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Untuk itu ia meminta pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan.

Selain pendidikan vokasi, pendidikan juga harus bersifat keilmuan untuk memahami pentingnya menjaga ekologi laut dan membuat laut menjadi lebih sehat. Pendidikan tinggi lingkup KKP harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022