Jakarta (ANTARA) - Pakar ilmu kesehatan sekaligus Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan bahwa pengalaman pandemi COVID-19 mengajari masyarakat tentang pentingnya kesehatan bagi seluruh aspek kehidupan.

"Marilah kita memberi prioritas tinggi bagi upaya menjaga kesehatan kita, kesehatan keluarga, kesehatan masyarakat, dan kesehatan bangsa," kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan COVID-19 memberi pesan amat penting bagi kehidupan manusia.

Baca juga: Airlangga: Indonesia menjadi salah satu negara terbaik tangani pandemi

Tjandra yang juga Guru Besar Ilmu Paru dari Universitas Indonesia mengatakan tentang makna pandemi. "Pan, artinya adalah semua atau banyak, jadi pandemi artinya wabah di semua atau banyak negara," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pernyataan pandemi bermula dan berakhir dilakukan oleh badan dunia, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena menyangkut banyak negara.

Ia mengatakan sejak 14 September 2022 WHO menyatakan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata, sebab merujuk pada situasi COVID-19 di hampir semua negara di dunia telah relatif terkendali, baik kasus maupun kematiannya, dan cakupan vaksinasi berbagai negara di dunia sudah makin baik.

"Memang tidak ada kriteria pasti untuk menyatakan pandemi berakhir, tetapi dapat dilihat dari jumlah kasus rendah, kematian rendah, rendahnya kasus dan kematian ini angkanya stabil dan tidak berfluktuasi," katanya.

Baca juga: Menkes: Transisi pandemi menuju endemi harus penuhi tiga syarat

Selain itu, kata Tjandra, cakupan vaksinasi dan kekebalan masyarakat juga harus memadai, dan aspek pelayanan kesehatan yang dapat menoleransi kasus yang ada.

Meskipun pernyataan pandemi berakhir akan dikeluarkan oleh WHO, kata Tjandra, masing-masing negara dapat saja menyatakan bahwa situasi COVID-19 di negaranya sudah teratasi. "Ini adalah hak negara masing-masing untuk menyatakannya bila situasi di negara, termasuk di Indonesia, memang diyakini sudah terkendali," katanya.

Tjandra mengatakan protokol kesehatan di negara dengan pandemi terkendali dapat dilonggarkan. Hanya saja, perlu diiringi kebiasaan hidup sehat yang sudah biasa dijalani selama pandemi, seperti cuci tangan, periksa kalau ada keluhan sakit apapun, mencegah penularan penyakit dan sebagainya.

"Ketentuan protokol kesehatan perlu konsisten dijalani walaupun pandemi COVID-19 sudah selesai nantinya," katanya.

Baca juga: Menkes: Kesadaran masyarakat terapkan prokes ciri penyakit jadi endemi

Tjandra mengatakan berbagai program nasional penanggulangan pandemi perlu dimulai dari sekarang agar terimplementasi dengan baik untuk antisipasi kalau ada wabah dan atau pandemi lain di waktu mendatang.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022