Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,5 persen
Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia melonjak pada awal perdagangan Rabu, karena investor kian berharap kenaikan suku bunga global di masa depan mungkin menjadi kurang agresif di tengah tanda-tanda awal pengetatan kebijakan sebelumnya bekerja untuk meredam tekanan harga di beberapa ekonomi utama dunia.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,5 persen, setelah saham AS mengakhiri sesi sebelumnya dengan keuntungan yang besar. Indeks turun 0,6 persen sejauh bulan ini.

Saham Australia meningkat 1,35 persen di awal perdagangan, sementara indeks saham Nikkei Jepang bertambah 0,34 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong melambung 3,76 persen sehari setelah hari libur umum. sementara pasar China daratan masih tutup untuk hari libur.

Awal yang kuat untuk saham Australia adalah kenaikan dua hari pertama sejak 13 September dan mengikuti hari terbaik pasar saham dalam lebih dari dua tahun pada Selasa (4/10/2022) setelah bank sentral Australia (RBA) memerintahkan kenaikan suku bunga 25 basis poin yang lebih kecil dari perkiraan.

Di Wall Street, indeks Dow Jones dan S&P 500 melakukan reli dua hari terbesar dalam dua tahun karena kekhawatiran kenaikan suku bunga yang agresif mereda.

Sentimen positif dipicu setelah lowongan pekerjaan AS turun paling dalam dalam hampir 2,5 tahun pada Agustus sebagai tanda bahwa misi Federal Reserve untuk menjinakkan permintaan dengan menaikkan suku bunga berhasil.

"Pasar (telah) mendapatkan kembali lebih banyak kekuatan yang mereka hilangkan dalam beberapa minggu yang licin di Wall Street, di tengah harapan Federal Reserve akan memoderasi pendekatan agresifnya terhadap rencananya untuk kenaikan suku bunga setelah data yang dirilis menunjukkan penurunan lowongan pekerjaan di negara itu," tulis analis riset Ord Minnett dalam catatan klien pada Rabu, dikutip dari Reuters.

Namun, dalam tanda beberapa bank sentral masih cemas tentang inflasi, Selandia Baru menaikkan suku bunga 50 basis poin pada Rabu, seperti yang diperkirakan, tetapi mengatakan telah mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin.

Dow Jones Industrial Average naik 2,8 persen, S&P 500 naik 3,06 persen dan Komposit Nasdaq bertambah 3,34 persen.

S&P 500 telah mencatat awal terbaik ketiga hingga Oktober sejak 1930, menurut analis Macquarie.

"Pasar keuangan global telah melakukan pemulihan tajam yang didukung oleh ekspektasi bahwa bank-bank sentral dapat mengikuti jejak RBA dan mengurangi kecepatan pengetatan kebijakan moneter," kata analis ANZ.

"Pandangan beragam, apakah pasar sekarang telah mencapai titik terendah atau apakah pemulihan ini akan berumur pendek."

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik menjadi 3,625 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,617 persen pada Selasa (4/10/2022).

Imbal hasil obligasi dua tahun, yang naik bersama ekspektasi pedagang terhadap suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 4,0905 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 4,097 persen.

Dolar turun 0,21 persen terhadap yen menjadi 143,79..

Euro tergelincir 0,1 persen hari ini menjadi 0,9974 dolar, setelah naik 1,79 persen dalam sebulan, sementara indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, lebih rendah, setelah jatuh hampir 4,0 persen sejak 26 September.

"Pergerakan signifikan dolar AS lebih rendah sejak mencapai tertinggi baru 20 tahun lebih pada Rabu lalu (28/9/2022), merupakan respons yang sepenuhnya logis terhadap kombinasi imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah dan sentimen risiko yang jauh lebih baik," tulis analis NAB pada Rabu.

Baca juga: Saham Inggris naik hari ketiga, indeks FTSE 100 terangkat 2,57 persen
Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, indeks DAX 40 melonjak 461,00 poin
Baca juga: Wall Street melonjak, S&P 500 catat reli satu hari terbesar dua tahun

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022